Harga Minyak Dunia Tergelincir, Brent Dijual USD77/Barel

Ilustrasi. Foto: Freepik.

Harga Minyak Dunia Tergelincir, Brent Dijual USD77/Barel

Husen Miftahudin • 21 June 2025 09:54

Houston: Harga minyak dunia turun pada perdagangan Jumat waktu setempat (Sabtu WIB) karena Amerika Serikat (AS) memberlakukan sanksi baru terkait Iran, menandai pendekatan diplomatik yang memberi harapan akan kesepakatan yang dinegosiasikan.

Ini terjadi sehari setelah Presiden AS Donald Trump mengatakan ia mungkin butuh waktu dua minggu untuk memutuskan keterlibatan AS dalam konflik Israel-Iran.

Mengutip data Yahoo Finance, Sabtu, 21 Juni 2025, harga minyak mentah Brent turun USD1,84 atau 2,33 persen menjadi USD77,01 per barel. Sementara harga minyak mentah West Texas Intermediate (WTI) AS untuk Juli, berakhir turun 21 sen atau 0,28 persen menjadi USD74,93, sedangkan untuk kontrak Agustus yang lebih likuid turun menjadi USD73,84.

Adapun harga minyak mentah Brent sudah naik sebanyak 3,6 persen dalam seminggu, sementara harga minyak mentah AS bulan depan naik 2,7 persen.

Pemerintahan Trump mengeluarkan sanksi baru terkait Iran, termasuk pada dua entitas yang berkantor pusat di Hong Kong, dan sanksi terkait kontraterorisme, menurut pemberitahuan yang diunggah di situs web Departemen Keuangan AS. Sanksi tersebut menargetkan sedikitnya 20 entitas, lima individu, dan tiga kapal.
 

Baca juga: Pemerintah Cari Pasar Baru Tujuan Ekspor Antisipasi Dampak Perang Iran-Israel


(Ilustrasi pergerakan harga minyak. Foto: dok ICDX)
 

Sempat melonjak hampir tiga persen 


Harga minyak melonjak hampir tiga persen pada Kamis setelah Israel mengebom target nuklir di Iran, sementara Iran sebagai produsen OPEC terbesar ketiga menembakkan rudal dan pesawat nirawak ke Israel. Tidak ada pihak yang menunjukkan tanda-tanda akan mundur dalam perang yang telah berlangsung seminggu.

Harga minyak mentah Brent turun setelah Gedung Putih mengatakan Trump akan memutuskan apakah AS akan terlibat dalam konflik Israel-Iran dalam dua minggu ke depan. 

Duta besar Israel untuk PBB mengatakan Israel menginginkan upaya sungguh-sungguh terhadap kemampuan nuklir Iran dari pertemuan antara menteri Eropa dan Iran, bukan sekadar putaran perundingan lainnya.

Iran di masa lalu mengancam akan menutup Selat Hormuz, rute penting untuk ekspor minyak Timur Tengah. Ekspor minyak sejauh ini belum terganggu dan tidak ada kekurangan pasokan.

Jangan lupa ikuti update berita lainnya dan follow  akun
Google News Metrotvnews.com


(Husen Miftahudin)