Kantor Kementerian Luar Negeri Ri di Jakarta. (Medcom.id)
Willy Haryono • 30 September 2025 06:33
Jakarta: Pemerintah Indonesia melalui Kementerian Luar Negeri menegaskan bahwa “tidak akan ada pengakuan atau normalisasi dengan Israel melalui Abraham Accords atau platform lainnya.”
Pernyataan ini merupakan respons atas kemunculan foto Presiden Prabowo Subianto di baliho/billboard Israel yang seolah-olah memperlihatkan Indonesia turut bergabung dengan Abraham Accords.
“Posisi Indonesia sangat clear bahwa tidak akan ada pengakuan dan normalisasi dengan Israel baik melalui Abraham Accords atau platform lainnya, kecuali Israel terlebih dahulu mau mengakui negara Palestina yang merdeka dan berdaulat,” tegas Juru Bicara 1 Kemenlu RI Yvonne Mewengkang dalam keterangan tertulis kepada awak media, Senin, 29 September 2025.
Ia mengatakan hal ini pernah ditegaskan Menteri Luar Negeri Sugionio, bahwa visi apa pun terkait Israel harus dimulai dari pengakuan terhadap kemerdekaan dan kedaulatan Palestina.
Isu normalisasi Indonesia–Israel sendiri bukan hal baru. Sejak era pemerintahan sebelumnya, wacana keterlibatan Indonesia dalam Abraham Accords beberapa kali muncul, terutama karena tekanan dari Amerika Serikat dan iming-iming akses ekonomi maupun teknologi.
Namun, setiap kali isu ini mencuat, pemerintah Indonesia selalu menegaskan komitmen pada Solusi Dua Negara dan dukungan terhadap kemerdekaan Palestina.
Pemerintahan Prabowo, meski memiliki agenda diplomasi ekonomi yang luas, tetap mempertahankan posisi tradisional Indonesia yang menolak hubungan diplomatik dengan Israel sebelum ada pengakuan resmi atas negara Palestina.
Baca juga: Apa Arti Pengakuan Negara Palestina yang Lebih Luas?