Prabowo Perintahkan Dapur MBG Dilengkapi Test Kit untuk Jamin Kualitas Makanan

Presiden Prabowo Subianto, dok: MetroTV

Prabowo Perintahkan Dapur MBG Dilengkapi Test Kit untuk Jamin Kualitas Makanan

Putri Purnama Sari • 29 September 2025 17:36

Jakarta: Presiden Prabowo Subianto menginstruksikan agar seluruh dapur yang digunakan dalam program Makan Bergizi Gratis (MBG) wajib memiliki alat uji atau test kit. Langkah ini dilakukan untuk memastikan makanan yang didistribusikan benar-benar sehat, higienis, dan aman dikonsumsi.

Instruksi tersebut juga menjadi bagian dari standar operasional prosedur (SOP) yang harus dipatuhi oleh seluruh Satuan Pelaksana Program Gizi (SPPG) guna mencegah terulangnya kasus keracunan.

“Kita sudah bikin SOP, semua alat harus dicuci pakai alat modern, dan tidak terlalu mahal untuk membersihkan, untuk membunuh semua bakteri. Kita juga perintahkan semua dapur harus punya test kit, alat uji, sebelum distribusi harus diuji dulu semua, dan langkah preventif lainnya,” tegas Prabowo.
 

Baca juga: Sertifikat Higiene Dinilai Bukan Solusi Masalah MBG, Rawan Diperjualbelikan

Alat uji ini berfungsi mendeteksi kandungan berbahaya dalam bahan pangan, seperti formalin, boraks, hingga pewarna sintetis yang dilarang. Dengan adanya test kit, pemerintah berharap dapur MBG semakin profesional dan transparan dalam menjaga mutu makanan.

Selain itu, Presiden Prabowo mengumumkan bahwa hingga hari ini jumlah penerima manfaat program MBG telah mencapai 30 juta orang, yang terdiri dari anak sekolah, balita, serta ibu hamil.

“Kita mengerti 30 juta suatu prestasi, tetapi ingat sasaran kita masih jauh, sasaran kita adalah 82 juta penerima manfaat. 30 juta, kita boleh bangga, tetapi saya sebagai Presiden masih-masih sangat sedih karena masih 50 juta anak-anak dan ibu hamil menunggu,” kata Prabowo.

Program MBG menjadi salah satu prioritas utama pemerintah. Dengan langkah-langkah pengawasan yang lebih ketat, diharapkan manfaat program tidak hanya terasa luas, tetapi juga berkelanjutan.
 
Baca juga: Dinkes Kota Bandung Bentuk Tim Pengawasan Dapur SPPG

Sebelumnya, Badan Gizi Nasional melaporkan bahwa sepanjang Januari hingga September 2025 terjadi 70 insiden keamanan pangan, termasuk kasus keracunan, yang berdampak pada 5.914 penerima MBG.

Rinciannya, terdapat 9 kasus dengan 1.307 korban di Wilayah I Sumatera, meliputi Kabupaten Lebong (Bengkulu) dan Kota Bandar Lampung (Lampung). Di Wilayah II Pulau Jawa, tercatat 41 kasus dengan 3.610 penerima terdampak. Sementara di Wilayah III yang mencakup Kalimantan, Sulawesi, Maluku, Papua, Bali, dan Nusa Tenggara, ada 20 kasus dengan 997 korban.

Penyebab utama keracunan berasal dari berbagai jenis bakteri, antara lain:
  • E-coli pada air, nasi, tahu, dan ayam.
  • Staphylococcus aureus pada tempe dan bakso.
  • Salmonella pada ayam, telur, dan sayur.
  • Bacillus cereus pada menu mie.
  • Coliform, PB, Klebsiella, dan Proteus dari air yang terkontaminasi.

Jangan lupa ikuti update berita lainnya dan follow  akun
Google News Metrotvnews.com
Viral!, 18 Kampus ternama memberikan beasiswa full sampai lulus untuk S1 dan S2 di Beasiswa OSC. Info lebih lengkap klik : osc.medcom.id
(Arga Sumantri)