Ilustrasi rupiah. Metrototvnews.com/Eko Nordiansyah
Eko Nordiansyah • 1 October 2025 18:10
Jakarta: Istilah seperti cepek, gopek, goceng, dan ceban sering digunakan oleh masyarakat Indonesia dalam transaksi sehari-hari untuk menyebut nominal uang. Namun, tidak semua orang memahami arti dan asal-usul deretan kata yang sudah begitu melekat dalam percakapan tersebut.
Istilah-istilah ini sejatinya merupakan sebutan nominal uang rupiah yang berasal dari serapan bahasa Mandarin dialek Hokkian. Penggunaannya yang meluas menjadi bukti adanya akulturasi budaya yang telah berlangsung lama di Tanah Air, terutama dalam bidang perdagangan.
Menurut sejarah, sebutan-sebutan ini dibawa oleh para pendatang suku Tionghoa berdialek Hokkian yang mayoritas berasal dari Provinsi Fujian, Tiongkok. Mereka menggunakan dialek tersebut untuk bertransaksi dan berdagang dengan masyarakat lokal.
Seiring berjalannya waktu, istilah-istilah itu menjadi familier dan diadopsi secara luas oleh masyarakat Indonesia. Kemudahan dalam pengucapan membuatnya bertahan dan terus digunakan dari generasi ke generasi hingga saat ini.
Sebagai bukti penyerapan yang sempurna ke dalam bahasa Indonesia, beberapa istilah tersebut kini telah resmi tercatat dalam Kamus Besar Bahasa Indonesia (KBBI). Kata-kata seperti gocap, cepek, gopek, seceng, goceng, ceban, dan goban diakui sebagai bagian dari kosakata bahasa Indonesia.
Istilah-istilah ini mencakup nominal kecil hingga besar yang digunakan untuk penyederhanaan. Berikut adalah daftar lengkap arti dari istilah-istilah tersebut dalam nilai rupiah:
Selain itu, terdapat pula istilah lain seperti gocap yang berarti 50 (lima puluh) dan pego yang merujuk pada 150.000 (seratus lima puluh ribu). (Daffa Yazid Fadhlan)