Pesan Idulfitri Imam Al-Aqsa: Serukan Solidaritas Muslim Lawan Kejahatan Israel

Umat Muslim salat di Masjid Al-Aqsa. Foto: Yeni Safak

Pesan Idulfitri Imam Al-Aqsa: Serukan Solidaritas Muslim Lawan Kejahatan Israel

Fajar Nugraha • 31 March 2025 05:41

Yerusalem: Syekh Ekrima Sabri, imam Masjid Al-Aqsa, menyerukan kepada dunia Muslim untuk menunjukkan solidaritas dengan rakyat Palestina dalam perjuangan mereka melawan kejahatan Israel.

Sebuah pernyataan yang dikeluarkan oleh kantor Sabri pada hari raya Idulfitri menyoroti "genosida yang sedang berlangsung di Gaza dan agresi militer di Tepi Barat yang diduduki."

Sabri menyampaikan ucapan selamat Idulfitri kepada dunia Muslim, dengan mencatat bahwa "sementara masyarakat merayakan hari raya tersebut, rakyat Palestina terus menanggung rasa sakit dan kesedihan."

"Idulfitri ini datang saat darah masih tertumpah, dan Al-Aqsa masih terkepung di bawah beban pendudukan," tambah seperti dikutip Yeni Safak, Senin 31 Maret 2025.

Sabri menekankan bahwa anak-anak Gaza telah "dirampas kegembiraan selama lebih dari satu setengah tahun, menjalani Idul Fitri dalam kondisi kelaparan, penyakit, dan keputusasaan."

Tentara Israel melancarkan operasi udara mendadak di Jalur Gaza pada 18 Maret, menewaskan lebih dari 920 orang, melukai lebih dari 2.000 orang lainnya, dan menghancurkan gencatan senjata serta perjanjian pertukaran tahanan.

Lebih dari 50.200 warga Palestina telah tewas, sebagian besar adalah wanita dan anak-anak, dan lebih dari 114.000 orang terluka dalam serangan militer Israel yang brutal di Gaza sejak Oktober 2023.

Sabri juga mengomentari isolasi Yerusalem, di mana umat Islam dilarang mengakses Masjid Al-Aqsa untuk menjalankan kewajiban agama.

“Upaya intensif Israel untuk meyahudikan Yerusalem Timur, termasuk Masjid Al-Aqsa, melalui praktik-praktik seperti perluasan permukiman ilegal dan pemindahan paksa,” kata Sabri.

Sabri mencatat “situasi mengerikan di Tepi Barat yang diduduki, yang terus menderita akibat kehancuran dan pengepungan yang terus-menerus, memperburuk kesulitan yang dihadapi oleh warga Palestina.”

Ia juga menyoroti penderitaan tahanan Palestina di penjara Israel, tempat lebih dari 9.500 tahanan mengalami penyiksaan, pengabaian, dan perlakuan medis yang tidak semestinya, yang mengakibatkan banyak kematian, menurut laporan hak asasi manusia Palestina dan Israel.

Ketegangan meningkat di seluruh Tepi Barat yang diduduki, tempat sedikitnya 940 warga Palestina tewas dan hampir 7.000 lainnya terluka dalam serangan oleh tentara Israel dan pemukim ilegal sejak dimulainya serangan di Gaza pada 7 Oktober 2023, menurut Kementerian Kesehatan Palestina.

Pada bulan Juli, Mahkamah Internasional menyatakan pendudukan Israel yang telah berlangsung lama di wilayah Palestina sebagai tindakan ilegal, dan menyerukan evakuasi semua permukiman di Tepi Barat dan Yerusalem Timur.

Jangan lupa ikuti update berita lainnya dan follow  akun
Google News Metrotvnews.com


(Fajar Nugraha)