Menurut TNI AU, pesawat latih tersebut dalam kondisi laik terbang dan telah melalui pengecekan teknis. Hingga saat ini, penyelidikan lebih lanjut masih dilakukan untuk mengetahui penyebab pasti kecelakaan.
Kecelakaan pesawat latih ini ternyata bukan yang pertama kali terjadi, sebelumnya terdapat beberapa peristiwa kecelakaan yang juga pernah terjadi di wilayah Bogor. Dilansir dari berbagai sumber, berikut rangkuman beberapa kecelakaan pesawat yang pernah terjadi di Bogor dan sekitarnya:
1. Pesawat Latih Jatuh di Ciampea (3 Agustus 2025)
Kecelakaan terbaru terjadi saat sebuah pesawat microlight tipe Quicksilver GT500 dengan nomor registrasi PK?S126 milik FASI jatuh di area pemakaman umum Astana, Desa Cibanteng, Kecamatan Ciampea, Kabupaten Bogor.
Pesawat lepas landas dari Lanud Atang Sendjaja pada pukul 09.08 WIB untuk menjalani latihan terbang. Namun, sekitar pukul 09.19 WIB, pesawat dilaporkan hilang kontak dan ditemukan jatuh beberapa menit kemudian oleh warga.
Kecelakaan ini menewaskan pilot Marsma TNI Fajar Adriyanto, salah satu penerbang senior TNI AU. Sementara itu, seorang kopilot mengalami luka berat dan dilarikan ke rumah sakit.
2. Kecelakaan Pesawat Latih di Cigombong (6 September 2010)
Pada tahun 2010, wilayah Cigombong, Kabupaten Bogor, juga menjadi lokasi jatuhnya sebuah pesawat latih. Kecelakaan ini menewaskan pilot bernama R. Widodo.
Sayangnya, informasi rinci terkait tipe pesawat dan kronologi kejadian tidak banyak terdokumentasi di media massa, namun tetap tercatat sebagai bagian dari riwayat kecelakaan penerbangan di wilayah ini.
3. Pesawat Latih Jatuh di Tenjo (30 April 2009)
Peristiwa serupa juga pernah terjadi di Tenjo, Bogor pada 2009. Sebuah pesawat latih yang digunakan untuk pelatihan dasar jatuh saat sedang melakukan manuver.
Pesawat latih milik Pusat Pendidikan Penerbangan Curug jatuh di perkebunan bambu di wilayah Tenjo. Tidak disebutkan adanya korban jiwa, namun tiga orang mengalami luka-luka akibat insiden tersebut.
4. Tragedi Sukhoi Superjet 100 di Gunung Salak (9 Mei 2012)
Salah satu kecelakaan udara terbesar dalam sejarah penerbangan di Indonesia terjadi di kawasan Gunung Salak, wilayah yang berbatasan langsung dengan Bogor.
Pesawat Sukhoi Superjet 100 yang sedang dalam misi demo flight menabrak lereng gunung dan menewaskan seluruh 45 orang di dalamnya.
Penyelidikan menyebutkan bahwa kecelakaan terjadi akibat Controlled Flight Into Terrain (CFIT), yakni pesawat dalam kondisi normal namun menabrak medan karena kesalahan kru yang tidak menyadari bahaya pegunungan yang tertutup awan tebal.
5. Casa 212 TNI AU Jatuh di Gunung Salak (5 Juni 2008)
Pesawat militer Casa 212 milik TNI AU jatuh di kawasan Gunung Salak pada ketinggian sekitar 4.200 kaki. Kecelakaan ini terjadi saat penerbangan rutin dan menewaskan 18 orang di dalamnya. Medan pegunungan dan cuaca buruk diduga menjadi faktor penyebab.
6. Cessna 185 Skywagon Tergelincir ke Danau Lido (20 Juni 2004)
Pesawat ringan Cessna 185 Skywagon jatuh dan tercebur ke Danau Lido, Kecamatan Cijeruk. Insiden ini merenggut lima nyawa dan mengejutkan warga karena terjadi di kawasan wisata udara yang cukup populer.
7. Red Baron GT 500 Jatuh di Cijeruk (15 April 2004)
Pesawat ringan milik Lido Aero Sport, jenis Red Baron GT 500, jatuh di Desa Wates Jaya, Cijeruk. Dua orang tewas dalam kecelakaan ini. Pesawat digunakan untuk kegiatan paralayang dan olahraga udara.
8. Helikopter TNI AU Jatuh di Kemang (29 Oktober 2003)
Helikopter Sikorsky S-58T Twinpac milik
TNI AU jatuh di Kecamatan Kemang, Kabupaten Bogor. Kecelakaan ini menewaskan tujuh anggota TNI dan menjadi salah satu insiden helikopter militer terparah di Bogor.
9. Trike Bermesin PK-S098 Jatuh di Lido (10 Oktober 2002)
Pesawat ultra ringan trike bermesin dengan nomor registrasi PK?S098 jatuh di kawasan Lido. Satu orang tewas dalam kecelakaan ini. Trike bermesin biasa digunakan untuk rekreasi di area penerbangan sipil Lido.