Kereta cepat Whoosh. Foto: Dok. KCIC.
Candra Yuri Nuralam • 10 November 2025 18:37
Jakarta: Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) membeberkan informasi terbaru soal penyelidikan dugaan rasuah dalam proyek Kereta Cepat Jakarta-Bandung atau Whoosh. Dugaan korupsinya terjadi pada pengadaan lahan.
"Jadi begini. Yang kami ketahui, ini sedikit mungkin, karena ini masih penyelidikan, materinya itu terkait dengan lahan sebetulnya, jadi bukan masalah prosesnya, terkait dengan pembebasan lahan," kata pelaksana tugas (Plt) Deputi Penindakan dan Eksekusi KPK Asep Guntur Rahayu di Gedung Merah Putih KPK, Jakarta Selatan, Senin, 10 November 2025.
Asep enggan memerinci lokasi lahan yang diduga dikorup. KPK menduga ada kenaikan harga yang disengaja oleh sejumlah orang dalam pengadaan lahan ini.
"Artinya misalkan, pengadaan lahan nih, orang itu misalkan di pengaraan lahan yang harusnya di harga wajarnya 10 lalu dia jadi 100, kan jadi enggak wajar tuh. Nah kembalikan dong, negara kan rugi," ucap Asep.
Pelaksana tugas (Plt) Deputi Penindakan dan Eksekusi KPK Asep Guntur Rahayu. Foto: Metrotvnews.com/Fachri Audhia Hafiez.
Sebelumnya, KPK membuka penyelidikan atas dugaan mark up dalam proyek
kereta cepat Jakarta-Bandung atau Whoosh. Isu rasuah itu bergulir usai viralnya pernyataan eks Menko Polhukam Mahfud MD.
"Sudah pada tahap penyelidikan," kata pelaksana tugas (Plt) Deputi Penindakan dan Eksekusi KPK, Asep Guntur Rahayu, melalui keterangan tertulis, Senin, 27 Oktober 2025.
Asep belum memerinci perkembangan data rasuah yang ditemukan KPK. Informasi di tahap penyelidikan sangat dirahasiakan.