Iran Tegaskan Serangan Israel Tak Mungkin Terjadi Tanpa Dukungan AS

Juru bicara Kementerian Luar Negeri Iran Esmail Baghaei. (mfa.ir)

Iran Tegaskan Serangan Israel Tak Mungkin Terjadi Tanpa Dukungan AS

Willy Haryono • 17 June 2025 17:30

Teheran: Pemerintah Iran menuding Amerika Serikat (AS) sebagai "mitra" Israel dalam serangan brutal yang menghantam sejumlah wilayah strategis di Iran sejak Jumat lalu. Dalam konferensi pers di Teheran pada Senin, 17 Juni, juru bicara Kementerian Luar Negeri Iran Esmail Baghaei menyatakan bahwa agresi tersebut tidak mungkin terjadi tanpa koordinasi dan dukungan penuh dari Washington.

“Kami tidak ragu bahwa agresi terbaru terhadap Republik Islam Iran tidak akan terjadi tanpa kerja sama, koordinasi, dan dukungan dari Amerika Serikat sebelumnya,” tegas Baghaei, dikutip dari Viory, Selasa, 17 Juni 2025.

Ia bahkan menuduh Washington ikut bertanggung jawab atas semua kerusakan dan korban jiwa yang ditimbulkan oleh serangan tersebut.

“Setiap tetes darah yang tumpah di Iran, setiap bangunan yang hancur, dan setiap kejahatan yang dilakukan di tanah kami, Amerika adalah mitranya,” ujarnya.

Serangan udara Israel yang dinamakan Operation Rising Lion pada Jumat lalu menghantam sejumlah fasilitas nuklir dan posisi militer Iran, menewaskan Kepala Staf Militer Mohammad Bagheri dan Komandan Garda Revolusi Hossein Salami. Iran merespons lewat operasi balasan bertajuk True Promise 3, dengan menghantam target-target di Israel, termasuk Tel Aviv, yang menyebabkan kerusakan dan korban jiwa.

Baghaei juga menyampaikan bahwa negara-negara anggota BRICS akan segera menggelar pertemuan untuk membahas eskalasi berbahaya ini. Ia berharap negara-negara seperti Tiongkok—yang juga anggota tetap Dewan Keamanan PBB—akan mengambil sikap hukum yang tegas untuk mencegah konflik lebih lanjut.

Iran turut mengecam sikap negara-negara Barat, terutama Prancis dan Jerman, yang dinilai membiarkan agresi Israel tanpa kecaman. “Mereka perlu meninjau ulang posisi mereka karena saat ini justru terlihat berpihak kepada pihak penyerang,” kata Baghaei.

Ia juga menyebut Inggris sebagai negara yang gagal menunjukkan komitmen terhadap hukum internasional.

Mengenai langkah selanjutnya, Baghaei menyatakan bahwa Kemenlu Iran sedang menjalin komunikasi intensif dengan parlemen Iran dan tidak menutup kemungkinan akan mengambil keputusan strategis, termasuk mengevaluasi keanggotaan Iran dalam Perjanjian Non-Proliferasi Nuklir (NPT).

Iran telah meminta Dewan Keamanan PBB untuk menggelar sesi darurat guna membahas agresi Israel. Dalam forum tersebut, Iran menegaskan bahwa serangan terhadap fasilitas nuklir merupakan pelanggaran serius terhadap Convention on the Physical Protection of Nuclear Material dan Comprehensive Safeguards Agreement.

Sejumlah negara dan organisasi internasional, termasuk Arab Saudi, Uni Emirat Arab, Rusia, Tiongkok, Liga Arab, dan Sekjen PBB telah menyampaikan kecaman terhadap serangan Israel.

Baca juga:  Tiongkok Desak Israel-Iran Hentikan Permusuhan dan Kembali Berdialog

Jangan lupa ikuti update berita lainnya dan follow  akun
Google News Metrotvnews.com
Viral!, 18 Kampus ternama memberikan beasiswa full sampai lulus untuk S1 dan S2 di Beasiswa OSC. Info lebih lengkap klik : osc.medcom.id
(Willy Haryono)