 
                    Komandan RSF, Abu Lulu ditangkap setelah dikecam dunia internasional atas pembantaian di El-Fasher. (via Sudan Tribune)
Riza Aslam Khaeron • 31 October 2025 16:49
                        El-Fasher: Brigadir Jenderal Al-Fateh Abdullah Idris, atau lebih dikenal sebagai Abu Lulu, akhirnya ditangkap setelah menuai kecaman luas atas rekamannya membunuh warga tidak berdaya yang tersebar di internet setelah kota El-Fasher direbut pasukan Rapid Support Forces (RSF) pekan lalu.
Penangkapan ini diumumkan oleh RSF pada Kamis, 30 Oktober 2025, disertai dengan dirilisnya video yang memperlihatkan Abu Lulu diborgol dan dibawa ke Penjara Shala di Al-Fashir oleh pasukan bersenjata.
Sebelumnya, Abu Lulu terekam dalam sejumlah video yang diunggah secara luas ke media sosial beberapa bulan lalu. Dalam salah satu video yang diambil di Darfur Utara, ia duduk bersama sejumlah pejuang RSF, menyatakan kebanggaannya telah membunuh 900 penduduk sipil Al-Fashir, dan berjanji akan segera meningkatkan jumlah korban menjadi 1.000.
Mengutip laporan Sudan Post, Abu Lulu merupakan komandan garis depan yang telah lama terlibat dalam kejahatan berat di El-Fashir, Khartoum, dan Kordofan.
Ia terekam di berbagai video sedang mengeksekusi warga sipil, termasuk salah satu adegan ketika ia berkata kepada seorang pria yang tergeletak di parit, "Aku tidak akan memberi ampun padamu, aku tidak akan memaafkanmu," sebelum melepaskan tembakan.
Dalam video viral lainnya, ia terlihat menanyai seorang warga sipil bernama "A’am Ahmed" mengenai afiliasi suku dan keberadaan komandan militer Sudan, sebelum akhirnya menembaknya dari jarak dekat setelah mengetahui bahwa pria itu berasal dari suku Borgo, salah satu kelompok non-Arab Darfur.
 
| Baca Juga: Milisi Janjaweed: 'Setan Berkuda' Asal-Usul Militan RSF Sudan |