Al-Quran. (via iqna.ir)
Jakarta: Bulan Muharam menandai awal tahun baru Islam dan menjadi salah satu bulan suci yang penuh keutamaan. Di dalamnya, umat Islam diajak memperbanyak amal dan muhasabah diri. Puncaknya adalah tanggal 10 Muharam, atau Hari Asyura, yang selalu diperingati sebagai hari istimewa dengan berbagai keutamaan.
Hari Asyura tidak hanya lekat dengan sejarah penting para nabi, tetapi juga menjadi momentum untuk memperbaiki diri dan meraih ampunan Allah SWT. Suasana religius dan semangat berbagi begitu terasa di tengah masyarakat setiap kali 10 Muharam tiba. Selain ibadah puasa yang sangat dianjurkan, para ulama mengajarkan sejumlah amalan utama untuk mengisi hari mulia ini.
Lalu, apa saja 12 amalan yang dianjurkan pada 10 Muharam? Berikut penjelasannya:
12 Amalan Istimewa saat Hari Asyura
Syekh Abdul Hamid dalam Kanzun Naja was Surur Fi Ad’iyyati Tasyrahus Shudur, sebagaimana dikutip dalam NU Jombang, merangkum amalan utama hari Asyura sebagai berikut:
"Ada sepuluh amalan di dalam bulan ‘asyura, yang ditambah lagi dua amalan lebih sempurna. Puasalah, shalatlah, sambung silaturrahim, ziarah orang alim, jenguk orang sakit dan celak mata. Usap kepala anak yatim, bersedekah, dan mandi, menambah nafkah keluarga, memotong kuku, membaca surat al-Ikhlas 1000 kali," (Kanzun Naja was Surur), dikutip dari NU Jombang, 27 Juli 2023.
Dari nazam tersebut, para ulama menyebutkan 12 amalan utama yang dianjurkan pada 10 Muharam:
- Melaksanakan shalat sunah
- Berpuasa
- Menyambung silaturahmi
- Bersedekah
- Mandi
- Memakai celak mata
- Berziarah kepada ulama, baik yang masih hidup maupun yang telah wafat
- Menjenguk orang sakit
- Menambah nafkah keluarga
- Memotong kuku
- Mengusap kepala anak yatim
- Membaca Surat Al-Ikhlas sebanyak 1.000 kali
Hari Asyura, 10 Muharam 1447 H atau 6 Juli 2025 M, menjadi kesempatan istimewa untuk meningkatkan ketakwaan, memperbanyak amal, dan memperkuat tali persaudaraan. Dengan menghidupkan 12 amalan utama serta memperbanyak dzikir dan doa, umat Islam diharapkan tidak hanya memperoleh pahala dan ampunan, tetapi juga menjadikan momen ini sebagai titik awal perubahan menuju kehidupan yang lebih berkah dan bermakna.