KPAD Koordinasi dengan Pemda soal 4 Anak Tersangka Penyerangan Kantor Polisi Bekasi

Ratusan pelajar di Bekasi ingin ikut demo di DPR, terjaring penyekatan polisi. (metrotvnews.com/Antonio)

KPAD Koordinasi dengan Pemda soal 4 Anak Tersangka Penyerangan Kantor Polisi Bekasi

Antonio • 4 September 2025 18:15

Bekasi: Sebanyak empat dari 10 anak di bawah umur yang menjadi tersangka penyerangan Mapolres Metro Bekasi Kota dan Mapolsek Pondokgede merupakan pelajar dari salah satu sekolah di Jakarta Timur. Ketua Komisi Perlindungan Anak Daerah (KPAD) Kota Bekasi, Novrian, mengatakan, mayoritas anak tersebut tinggal di Kota Bekasi.

"Mayoritas Bekasi, tapi ada yang sekolah di Jakarta Timur. Ada empat orang kalau nggak salah, tapi memang mereka tinggal di Bekasi sekolah di Jakarta," kata Novrian di Bekasi, Kamis, 4 September 2025.

Dia mengatakan, KPAD Kota Bekasi akan berkoordinasi dengan Pemkot Bekasi dan DKI Jakarta terkait dengan hal tersebut. Novrian berharap anak-anak tersebut tidak dikeluarkan pihak sekolah, tapi harus dibina untuk menggali potensinya. 

"Karena banyak kasus rata-rata selesai memang keluar aja. Seakan-akan sekolahnya bisa mengeluarkan. Sebenarnya tujuan sekolah adalah melakukan pembinaan," kata Novrian.
 

Baca: 

700-an Pelajar Ikut Aksi Ricuh, KPAI: 1 Meninggal, 20 Ditahan

 

Jadi Duta Antitawuran

Novrian juga berharap agar anak-anak tersebut dapat mengedukasi teman-teman di sekolahnya masing-masing untuk tidak terlibat dalam kegiatan tersebut. Dia berharap agar anak-anak tersebut dapat menjadi agent of change di sekolah. 

"Memberikan pemahaman, memberikan menjadi duta, gitu kan. Dalam artian, ini loh, kalian nggak boleh melakukan ini. Karena orang yang pernah melakukan terus salah, terus memberikan sebuah edukasi itu akan lebih dapat (diterima)," kata Novrian.

Menurut Novrian, anak-anak yang terjebak dalam kegiatan tawuran ingin mencari eksistensi. Sehingga, pihak sekolah perlu memberikan mereka peran dan tanggung jawab sebagai pengurus organisasi.

"Mereka akan sibuk bagaimana mengembangkan potensi mereka. Di dalam tanggung jawab yang mereka lakukan. Karena memang tidak semua anak dapat perhatian yang sama. Ada anak yang punya kecerdasan akademik, non-akademik." kata Novrian.

Dia menjelaskan hal sebaliknya dapat terjadi, ketika anak tidak dapat menunjukkan eksistensi di lingkungannya. Sehingga yang ditunjukkan adalah hal negatif.

Tidak Ada Anak Nakal

Novrian mengatakan, tidak ada anak yang nakal dan tidak bisa diatur. Menurutnya, anak-anak harus diberikan kesempatan dan peran di dalam lingkungan. Sehingga, dapat menyalurkan energinya dengan baik.

"Kalau anak-anak yang suka lari-lari terus dikasih kepercayaan, dikasih pengertian. Saya yakin setiap orang pasti akan menunjukkan sifat positifnya. Karena setiap anak itu sebenarnya baik. Hakikatnya manusia itu dilahirkan secara baik," kata Novrian.

Jangan lupa ikuti update berita lainnya dan follow  akun
Google News Metrotvnews.com


(Lukman Diah Sari)