Gegara Ulah Trump, Fed Kesusahan Navigasi Ketidakpastian Kebijakan

Ilustrasi, gedung The Fed. Foto: Xinhua/Liu Jie.

Gegara Ulah Trump, Fed Kesusahan Navigasi Ketidakpastian Kebijakan

Husen Miftahudin • 26 February 2025 10:43

New York: Bank sentral Amerika Serikat (AS), Federal Reserve menghadapi tindakan penyeimbangan yang sulit karena ketidakpastian kebijakan dan potensi tarif menarik ekonomi ke arah yang berlawanan.

Meskipun tarif biasanya dipandang sebagai inflasi, perusahaan mengatakan ketidakpastian di sekitarnya dapat memiliki efek disinflasi dengan menunda investasi dan perekrutan.

"Model ekonomi biasanya menggambarkan tarif sebagai guncangan pasokan negatif, yaitu sebagai inflasi dan kendala pada output," tulis analis Macquarie dikutip dari Investing.com, Rabu, 26 Februari 2025.

"Namun, berita utama tentang tarif meningkatkan ketidakpastian kebijakan, yang dapat menunda usaha bisnis, dan dengan demikian menjadi disinflasi," tambah dia.

Data ekonomi AS baru-baru ini dikatakan telah mencerminkan kekhawatiran ini. Survei manufaktur Dallas Fed di Texas menunjukkan penurunan tajam dalam indeks utama dari 14,1 di Januari menjadi minus 8,3 di Februari, dengan responden yang sering mengutip ketidakpastian terkait tarif.
 

Baca juga: Trump Bakal Mulai Kenakan Tarif Impor 25 Persen dari Meksiko dan Kanada


(Presiden AS Donald Trump. Foto: Xinhua/Liu Jie)
 

Pebisnis ragu-ragu gelontorkan investasi baru


Sementara itu, indeks ketidakpastian prospek melonjak dari 1,3 menjadi 29,2 dalam satu bulan, memperkuat kekhawatiran bisnis ragu-ragu untuk berkomitmen pada investasi baru.

Ketidakpastian ini sudah menyaring ke dalam sentimen ekonomi yang lebih luas, menurut Macquarie. Mereka mencatat indeks sentimen konsumen University of Michigan menurun, menambah kekhawatiran yang ditimbulkan oleh laporan penjualan ritel pada Januari yang lemah dan penurunan signifikan pada PMI jasa dari 52,9 menjadi 49,7.

Terlepas dari tekanan disinflasi, perusahaan ini mengatakan The Fed masih lebih fokus pada risiko tarif, kebijakan imigrasi, dan pemotongan pajak dapat memicu inflasi.

"Jika perlambatan AS pertama-tama disertai dengan dorongan disinflasi dengan bukti-bukti yang menguatkan dari perlambatan perekrutan atau investasi bisnis, nada The Fed dapat bergeser ke arah yang lebih 'dovish'," sebut Macquarie.

Untuk saat ini, Macquarie tidak memperkirakan perlambatan global yang signifikan pada paruh pertama 2025, tetapi melihat kejelasan kebijakan sebagai kunci stabilitas pasar.

Jangan lupa ikuti update berita lainnya dan follow  akun
Google News Metrotvnews.com


(Husen Miftahudin)