Guterres Desak Dunia Tak Takut Ancaman Israel soal Pengakuan Negara Palestina

Sekjen PBB Antonio Guterres. (Anadolu Agency)

Guterres Desak Dunia Tak Takut Ancaman Israel soal Pengakuan Negara Palestina

Willy Haryono • 20 September 2025 18:33

New York: Sekretaris Jenderal Perserikatan Bangsa-Bangsa (PBB) Antonio Guterres mendesak negara-negara anggota PBB untuk tidak gentar menghadapi ancaman Israel yang berencana mencaplok wilayah Tepi Barat sebagai respons terhadap semakin banyaknya seruan pengakuan Negara Palestina.

“Kita tidak boleh merasa terintimidasi oleh risiko pembalasan,” kata Guterres dalam wawancara dengan AFP di markas besar PBB, New York, Amerika Serikat pada Jumat, 19 September.

Perang Israel di Gaza, ekspansi permukiman, dan meningkatnya serangan terhadap warga Palestina di Tepi Barat telah memicu kemarahan internasional serta dukungan luas bagi Solusi Dua Negara untuk mengakhiri konflik puluhan tahun Israel-Palestina.

Sepuluh negara, termasuk Inggris, Prancis, Kanada, Australia, Portugal, dan Belgia, diperkirakan akan secara resmi mengakui negara Palestina dalam beberapa hari mendatang, bertepatan dengan Sidang Umum PBB yang akan dihadiri lebih dari 140 kepala negara dan pemerintahan.

“Orang-orang mengatakan Solusi Dua Negara itu sulit,” ujar Guterres.

“Namun apa alternatifnya? Solusi satu negara di mana jutaan warga Palestina akan diusir atau hidup dalam sistem penindasan dan diskriminasi tanpa hak? Apakah itu dapat diterima di abad ke-21? Saya pikir tidak,” sambungnya, dikutip dari The National, Sabtu, 20 September 2025.

Guterres mengungkapkan keprihatinan mendalam terhadap kondisi kemanusiaan di Gaza setelah hampir dua tahun perang. “Apa yang kita saksikan di Gaza sangat mengerikan. Ini adalah tingkat kematian dan kehancuran terburuk yang pernah saya lihat selama menjabat sebagai Sekjen, bahkan mungkin sepanjang hidup saya,” ungkapnya.

“Penderitaan rakyat Palestina tak bisa diungkapkan dengan kata-kata. Terjadi kelaparan, ketiadaan layanan kesehatan, dan orang-orang hidup tanpa tempat tinggal memadai di area padat penduduk,” tutur Guterres.

Sebuah laporan panel ahli independen PBB menyebut tindakan Israel selama ofensif militernya di Gaza, yang diluncurkan setelah serangan Hamas ke Israel selatan pada 7 Oktober 2023, setara dengan genosida.

Saat ini, militer Israel memusatkan operasi untuk merebut Kota Gaza dan memperingatkan akan menggunakan “kekuatan yang belum pernah terjadi sebelumnya” setelah meningkatkan serangan dalam beberapa hari terakhir.

Baca juga:  Prancis Akan Resmi Mengakui Negara Palestina di Pertemuan PBB Senin Depan

Jangan lupa ikuti update berita lainnya dan follow  akun
Google News Metrotvnews.com
Viral!, 18 Kampus ternama memberikan beasiswa full sampai lulus untuk S1 dan S2 di Beasiswa OSC. Info lebih lengkap klik : osc.medcom.id
(Willy Haryono)