Heboh Pembobolan Rekening Sekuritas di BCA Rp70 Miliar, OJK Restui SRO Batasi Layanan RDN di Hari Libur

Kepala Eksekutif Pengawas Pasar Modal, Keuangan Derivatif, dan Bursa Karbon OJK Inarno Djajadi. Foto: dok OJK.

Heboh Pembobolan Rekening Sekuritas di BCA Rp70 Miliar, OJK Restui SRO Batasi Layanan RDN di Hari Libur

Husen Miftahudin • 18 September 2025 10:54

Jakarta: Otoritas Jasa Keuangan (OJK) memberikan persetujuan atas permintaan Self-Regulatory Organization (SRO) untuk mengatur kewajiban pembatasan atau penghentian layanan Rekening Dana Nasabah (RDN) pada hari libur.

OJK juga menyetujui pemindahbukuan atau penarikan dana dari RDN yang hanya dapat dilakukan ke rekening atas nama nasabah yang sama atau rekening lain yang telah didaftarkan sebelumnya (white list).

"Kebijakan serupa juga diterapkan pada bank-bank pengelola RDN, sebagai bagian dari upaya memperkuat perlindungan investor dan mencegah potensi penyalahgunaan rekening," tegas Kepala Eksekutif Pengawas Pasar Modal, Keuangan Derivatif, dan Bursa Karbon OJK Inarno Djajadi dalam pernyataan tertulisnya, Kamis, 18 September 2025.

Inarno menyatakan, saat ini OJK bersama SRO masih melakukan penelusuran dan investigasi terkait dugaan pembobolan rekening dana nasabah (RDN) Panca Global Sekuritas di BCA senilai Rp70 miliar.

"Dalam rangka melindungi investor serta menjaga integritas pasar modal, OJK bersama SRO telah dan akan terus melakukan langkah mitigasi yang diperlukan," tegas Inarno.

"OJK akan terus memantau perkembangan dan, bila diperlukan, menyiapkan langkah-langkah tambahan untuk memastikan keamanan dan kepercayaan investor tetap terjaga," tambah dia.
 

Baca juga: OJK Rilis Aturan Baru Demi Permudah UMKM Dapat Pinjaman
 

Kronologi pembobolan rekening


Mengutip Keterbukaan Informasi Bursa Efek Indonesia (BEI), PT Panca Global Kapital Tbk (PEGE) buka suara terkait dugaan pembobolan RDN milik anak usahanya, PT Panca Global Sekuritas (PGS). Total dana yang diduga dibobol mencapai Rp70 miliar.

Dalam pernyataannya, pada 9 September 2025 PGS melaporkan adanya penarikan dana RDN milik nasabah sekuritas secara berulang dalam jangka waktu yang relatif singkat. Penarikan dana ini melibatkan pengalihan dana dengan tujuan di luar rekening yang telah didaftarkan sebelumnya oleh PGS (white list), dengan dugaan transfer keluar melalui API host to
host
 BCA.

Manajemen PGS menyebut telah melakukan pengembalian dana ke RDN yang terdampak pada 10 September 2025, sehari setelah kejadian. Perusahaan juga menonaktifkan sistem yang diduga mengalami gangguan dan memengaruhi akses ke platform perdagangan online.

"Jumlah kerugian akibat kejadian tersebut, Manajemen PGS masih melakukan verifikasi dan berkoordinasi dengan pihak bank RDN," tulis Direktur PEGE Trisno Limanto.

Sampai saat ini, Manajemen PGS sedang melakukan verifikasi secara menyeluruh, di bawah koordinasi dengan pihak SRO. Manajemen juga menegaskan akan mengutamakan kepentingan para nasabah dan diupayakan semaksimal mungkin untuk tidak merugikan nasabah.

"Perseroan melalui entitas anak secara intensif mengupayakan pemenuhan segala kewajiban sesuai dengan ketentuan yang berlaku di pasar modal Indonesia," tegas Trisno.


(Ilustrasi pembobolan rekening. Foto: Cyber Security via Cloudcomputing.id)
 

BCA ikut menginvestigasi


Pada Keterbukaan Informasi BEI pula, PT Bank Central Asia Tbk (BBCA) atau BCA turut menginvestigasi kejadian pembobolan rekening dana nasabah PGS di BCA yang diduga mencapai Rp70 miliar.

"Sehubungan dengan informasi terkait Rekening Dana Nasabah (RDN) BCA di salah satu perusahaan sekuritas, dapat kami pastikan sistem BCA aman. Saat ini, BCA sedang melakukan investigasi mendalam terhadap kejadian tersebut, bersama-sama dengan perusahaan sekuritas terkait," tulis Corporate Secretary BCA I Ketut Alam Wangsawijaya.

Alam menyebut perseroan telah menempuh langkah yang diperlukan, termasuk berkoordinasi dengan pihak sekuritas dan institusi penerima dana. BCA, tegas dia, juga berkomitmen mendukung investigasi dari seluruh pihak terkait.

"BCA senantiasa melakukan pengamanan data dengan menerapkan strategi dan standar keamanan berlapis, serta mitigasi risiko yang diperlukan untuk menjaga keamanan data dan transaksi digital nasabah," tutur Alam menekankan.

Jangan lupa ikuti update berita lainnya dan follow  akun
Google News Metrotvnews.com
Viral!, 18 Kampus ternama memberikan beasiswa full sampai lulus untuk S1 dan S2 di Beasiswa OSC. Info lebih lengkap klik : osc.medcom.id
(Husen Miftahudin)