Presiden Prabowo Subianto. (BPMI Setpres)
M Sholahadhin Azhar • 24 April 2025 13:14
Jakarta: Presiden Prabowo Subianto dinilai mengedepankan pendekatan sipil, khususnya dalam membangun kerukunan di Indonesia. Hal serupa juga dilakukan jajaran, termasuk elite Partai Gerindra Sufmi Dasco Ahmad, yang duduk di kepemimpinan DPR.
"Pendekatan civilian justru menjadi pendekatan utama yang dipakai oleh Presiden Prabowo maupun Wakil Ketua DPR RI Sufmi Dasco Ahmad, yaitu dengan silaturahmi dan dialog dengan tokoh politik, ormas dan tokoh agama dari beragama latarbelakang," kata rohaniawan muda David Herson, dalam keterangan tertulis, Kamis, 24 April 2025.
Hal tersebut, kata dia, meruntuhkan anggapan soal pendekatan Prabowo dan jajaran yang berbasis militeristik. Opini itu dinilai sama sekali tak memiliki dasar, apalagi sampai menjurus pada antidemokrasi.
"Dengan pendekatan civilian, kebijakan Presiden Prabowo aktif mendorong partisipasi masyarakat dalam sejumlah program strategis, seperti Koperasi Desa Merah Putih," kata David.
Ia menambahkan, Presiden Prabowo Subianto juga aktif menjalin komunikasi langsung dengan lapisan masyarakat. Komunikasi dilakukan menyeluruh, mulai dari atas sampai bawah bahkan ikut turun serta terjun ke masyarakat bawah demi mendengar keluh kesah rakyatnya.
Bahkan, sambungnya, ketika banjir melanda hampir seluruh Bekasi, Presiden Prabowo Subianto turun langsung mengecek korban banjir di Kampung Tambun Inpres, Desa Buni Bakti, Kecamatan Babelan, Kabupaten Bekasi, Dengan mengenakan kemeja lengan pendek berwarna krem dan celana panjang. Presiden bersilaturahmi ke rumah warga dan mendengarkan aspirasi masyarakat.
"Presiden juga mendengar curhat warga sekitar. Bahkan Presiden Prabowo menanyakan kondisi warga yang terendam banjir sudah sepekan terakhir dengan ketinggian sekitar 80 cm di wilayah Bekasi," kata Ketua Himpunan Pengusaha Kristen indonesia (HIPKI) ini.
David menambahkan, Presiden Prabowo tidak menjadikan management by conflic, rekayasa membenturkan antara anak bangsa yang berbeda suku, agama dan golongan. Prabowo, sambungnya, tidak menggunakan agenda tersebut memperkuat kekuasaan dengan mengadu domba masyarakat yang beragam.
"Kita bisa melihat selama semester pertama pemerintahan, tidak ada konflik yang bernuansa SARA. Hal ini terbukti dengan berlangsungnya pilkada serentak, tidak ada konflik yang melibatkan tentang SARA di pilkada yang diadakan serentak di seluruh indonesia, semuanya berjalan dengan baik," kata dia.
Baca Juga:
Pemerintah Diharap Kawal Provokasi SARA di Media Sosial |