Menteri Luar Negeri Mesir Badr Abdelatty. (Anadolu Agency)
Mesir Minta Uni Afrika Bertindak atas Pengakuan Israel terhadap Somaliland
Muhammad Reyhansyah • 30 December 2025 12:52
Kairo: Menteri Luar Negeri Mesir Badr Abdelatty pada Senin, 30 Desember 2025 menyerukan penyelenggaraan sidang darurat Dewan Perdamaian dan Keamanan Uni Afrika untuk menolak pengakuan Israel terhadap Somaliland, wilayah Somalia yang memisahkan diri.
Dalam pertemuan tingkat menteri Dewan Perdamaian dan Keamanan Uni Afrika yang digelar secara virtual, Abdelatty menilai langkah Israel tersebut sebagai “pelanggaran nyata terhadap hukum internasional, Piagam PBB, dan Akta Konstitutif Uni Afrika.”
Ia memperingatkan bahwa pengakuan Israel atas Somaliland berpotensi merusak fondasi perdamaian dan keamanan kawasan maupun global, khususnya di wilayah Tanduk Afrika.
Dilansir dari Anadolu, Abdelatty menekankan pentingnya menggelar pertemuan darurat Dewan Perdamaian dan Keamanan Uni Afrika guna membahas perkembangan tersebut, sekaligus menegaskan kembali persatuan serta keutuhan wilayah Somalia, dan menolak tindakan sepihak yang mengancam stabilitas regional dan internasional.
Sehari sebelumnya, Liga Arab juga mendesak Dewan Keamanan PBB untuk mengambil sikap tegas terhadap pengakuan Israel atas Somaliland. Dalam pernyataan yang dikeluarkan usai pertemuan darurat di Kairo, organisasi pan-Arab itu menegaskan hak Mogadishu untuk melakukan pembelaan diri yang sah atas wilayahnya.
Israel tercatat menjadi negara pertama di dunia yang mengakui Somaliland sebagai negara berdaulat pada Jumat lalu. Keputusan tersebut menuai kecaman dari Türkiye, sekutu dekat Somalia, serta sejumlah negara di Afrika dan Timur Tengah.
Gelombang penolakan internasional pun menguat, dengan banyak negara menilai pengakuan tersebut sebagai pelanggaran hukum internasional dan ancaman terhadap stabilitas kawasan.
Pada Jumat, Somalia kembali menegaskan komitmennya yang bersifat mutlak dan tidak dapat ditawar terhadap kedaulatan, persatuan nasional, dan keutuhan wilayahnya menyusul langkah Israel tersebut.
Somaliland, yang menyatakan kemerdekaan dari Somalia pada 1991, hingga kini belum memperoleh pengakuan resmi internasional.
Meski berfungsi secara de facto sebagai entitas administratif, politik, dan keamanan yang terpisah, pemerintah pusat Somalia masih kesulitan menegakkan kendali penuh atas wilayah tersebut, sementara kepemimpinan Somaliland belum berhasil mendapatkan legitimasi internasional atas klaim kemerdekaannya.
Baca juga: Mengenal Somaliland: Wilayah Stabil di Afrika Timur yang Tak Diakui Dunia