Bhabinkamtibmas Nongkojajar Dorong Ketahanan Pangan Melalui Pertanian dan Peternakan

Bhabinkamtibmas Polsek Nongkojajar, Pasaruan, Jawa Timur, Aipda Eko Nugroho, mendorong ketahanan pangan melalui sektor pertanian dan peternakan. Dok. Metro TV

Bhabinkamtibmas Nongkojajar Dorong Ketahanan Pangan Melalui Pertanian dan Peternakan

Achmad Zulfikar Fazli • 14 December 2025 18:21

Jakarta: Bhabinkamtibmas Polsek Nongkojajar, Pasaruan, Jawa Timur, Aipda Eko Nugroho, mendorong ketahanan pangan melalui sektor pertanian dan peternakan. Dia mengelola beraneka ragam jenis pertanian secara pribadi maupun kerja sama dengan pihak lain.

"Untuk saat ini, saya cenderung membantu pemerintah untuk ketahanan pangan, yang sering saya sosialisasikan ke masyarakat. Untuk yang saya kelola pribadi saat ini sekitar, ini macam-macam ya, mulai tebu, terus sayuran-sayuran, jagung, kisaran 4 hektare. Sama kalau yang kerja sama-kerja sama, ada sebagian yang kerja sama antara 8 hektare," ujar Aipda Eko dalam keterangannya, Minggu, 14 Desember 2025.

Dalam mengelola lahan pertanian ini, dia menggandeng sejumlah masyarakat untuk bekerja di lahannya. Hal ini sekaligus bentuk membuka lapangan pekerjaan kepada masyarakat sekitar.

"Makanya saya ada yang mengurusi semuanya itu, alhamdulillah bisa menyerap lapangan kerja di masing-masing lahan. Bisa menyerap tenaga kerja mendapatkan sehingga paling ndak membantu masyarakat mendapatkan pekerjaan." ujar dia.

Terkait kualitas pangan, Eko menilai semua tergantung dari perawatannya. Misalnya, tanaman tomat. Selama dirawat dengan bagus, tanaman akan tahan lama.

"Kalau untuk saat ini tanaman tomat, ini panen mulai dari 3 bulan, kalau orang sini bilang beli, milih sudah ada yang panen mulai dari 3 bulan. Untuk jangka waktunya tergantung perawatan. Kalau dirawat bagus ya bisa tahan lama. Sama faktor cuaca itu yang susah. kalau hujannya terlalu tinggi itu kalau orang sini menyebutnya  kelondot, rusak," ujar dia.

"Sekarang kan intensitas hujannya tinggi. Ini dua hari sekali ngobat ini," tambah dia.
 

Baca Juga: 

PT PPI Perkuat Ketahanan Ekonomi Lokal Lewat Bantuan Sapras Pertanian di Padang




Sementara itu, petani tomat, Zainal Abidin, mengaku sudah mengenal sosok Eko sekitar 15 tahun yang lalu. Dia menilai Eko adalah sosok polisi yang baik.

"Maksudnya saya bukan membaik-baikkan sosok polisi, bukan. Memang saya mengenal sosok Pak Eko itu orangnya baik. Untuk di wilayah Gendros ini Pak Eko terkenal lumayan ramah, tidak neko-nekolah bahasanya orang awam, biasanya kan orang awam takut dengan polisi, kalau Pak Eko tidak," ujar Zainal.

Dia mengatakan Eko memiliki banyak lahan pertanian. Dia juga sering bekerja sama dengan Eko dalam sektor pertanian, seperti tanaman tomat, cabai, gubis, kentang.

"Itu yang saya sering bekerja sama sama Pak Eko," kata dia.

Dia menyebut Eko merupakan sosok polisi yang ramah. Di bidang pertanian, Eko dinilai sebagai sosok yang enak untuk diajak bekerja sama.

"Misalkan kita bekerja sama sama Pak Eko, meskipun mau tanam tomat, atapun cabai, sayur-mayur, yang saya tangani, orangnya enak, mulai dari awal penggarapan, dari manajemennya, dari sistem pembagian hasilnya, enak Pak Eko," ujar dia.

"Orangnya itu ramah, maksudnya itu gampang kenal sama orang, Gerap ya kasaran jawanya mas," tambah dia.
 
Baca Juga: 

Pemerintah Larang Pembangunan Perumahan di Sawah Demi Lindungi Ketahanan Pangan Nasional




Selain bertani, Eko juga mengelola peternakan di rumah. Eko menceritakan awal mula berternak dengan melakukan investasi dan merawat punya warga. 

"Kalau sekarang alhamdulillah sudah ada tempat sendiri. Jadi saya taruh di sebelah rumah di kandang, sekarang untuk yang besar itu ada 6 dan anakan ada 7," ujar dia.

Setiap pagi sekitar pukul 06.00 WIB, pekerjanya memerah sapi untuk susunya disetorkan ke koperasi. Pada sore hari sekitar pukul 14.30, pihaknya kembali memerah sapi untuk disetor ke koperasi susu.

"Ya ada koperasi susu. Kalau pagi itu sekitar 44-45 (yang disetor ke koperasi), Ya kalau pagi, kalau sore lebih sedikit," ujar dia.

Pemeras susu sapi, Haryanto, mengaku awalnya Eko hanya memiliki dua ekor sapi. Kini peternakannya terus berkembang.

"Awalnya unta dua sapi, satu bulan ke depan dapat lagi, dapat lagi," ujar dia.

Dia menilai Eko sebagai sosok yang baik hati. Menurut dia, setiap orang bisa mencontoh sosok Eko yang bukan hanya sebagai polisi, tapi bisa bertani hingga berternak untuk membantu masyarakat sekitarnya.

Sementara itu, Kepala Desa Ngendro, Swaji, mengatakan Eko merupakan sosok polisi yang senang bergaul dengan masyarakat. Selain bertugas menjaga ketertiban dan keamanan lingkungan, Eko juga sosok yang senang berkebun.

"Pak Eko ini secara berkesinnambungan turun pada masyarakat bagaimana cara bertani yang lebih baik, dan memang betul-betul bisa membantu masyarakat untuk di bidang pertanian," uja Swaji.

Jangan lupa ikuti update berita lainnya dan follow  akun
Google News Metrotvnews.com
(Achmad Zulfikar Fazli)