Rupiah Kembali ke Level Rp16.200-an

Ilustrasi Rupiah. Foto: Medcom.id/Husen Miftahudin.

Rupiah Kembali ke Level Rp16.200-an

Husen Miftahudin • 22 July 2024 10:09

Jakarta: Nilai tukar (kurs) rupiah pada pembukaan perdagangan di awal pekan ini kembali mengalami pelemahan.
 
Mengutip data Bloomberg, Senin, 22 Juli 2024, rupiah hingga pukul 09.47 WIB berada di level Rp16.231 per USD. Mata uang Garuda tersebut turun 40 poin atau setara 0,25 persen dari Rp16.191 per USD pada penutupan perdagangan hari sebelumnya.
 
Analis pasar uang Ibrahim Assuaibi mengatakan, meningkatnya optimisme terhadap penurunan suku bunga di AS, dengan para pedagang memperkirakan lebih dari 90 persen kemungkinan Federal Reserve akan menurunkan suku bunga sebesar 25 basis poin pada September, menurut CME Fedwatch.
 
"Meskipun pertaruhan ini masih ada, dolar menemukan kekuatan minggu ini dari data klaim pengangguran yang kuat secara tak terduga, yang menunjukkan pasar tenaga kerja yang menjadi pertimbangan utama bagi The Fed untuk mulai menurunkan suku bunga tetap tangguh," ungkap Ibrahim.
 
Menurut dia, spekulasi mengenai masa jabatan kedua Trump setelah mantan presiden tersebut mengalami peningkatan popularitas besar-besaran setelah pembunuhan yang gagal juga menguntungkan dolar, dengan adanya spekulasi kebijakan proteksionisme Trump dapat mengarahkan lebih banyak modal kembali ke negara tersebut.
 
Laporan media minggu ini menunjukkan AS sedang mempertimbangkan pembatasan perdagangan yang lebih ketat terhadap Tiongkok, terutama sektor teknologi dan pembuatan chip di negara tersebut. Laporan tersebut meningkatkan kekhawatiran atas perang dagang baru antara Beijing dan Washington, mengingat hubungan dagang antara keduanya sudah tegang.
 
Sementara itu, European Central Bank (ECB) mempertahankan suku bunga kebijakannya pada level 4,25 persen pada pertemuan Juli 2024. Dalam pertemuan tersebut, Presiden ECB Christine Lagarde mengatakan keputusan penurunan suku bunga kebijakan pada September 2024 terbuka lebar, mengisyaratkan kemungkinan penurunan suku bunga lagi di tahun ini.
 

Baca juga: Rupiah Melemah, Tapi Kembali ke Level Rp16.100/USD
 

Pemerintah manfaatkan peluang ekspor

 
Ibrahim mengatakan, pemerintah optimistis mampu memanfaatkan peluang ekspor dan mempertahankan tren surplus perdagangan melalui berbagai strategi di tengah melemahnya kinerja dagang Indonesia.
 
Badan Pusat Statistik (BPS) melaporkan, kinerja perdagangan pada semester I-2024 mencatatkan surplus USD15,45 miliar atau lebih rendah USD4,46 miliar dibanding periode yang sama tahun lalu.
 
Pada enam bulan pertama tahun ini tidak mencapai 50 persen dari total target sepanjang 2024 di batas bawah sebesar USD31,6 miliar, sedangkan batas atas sebesar USD53,4 miliar.
 
"Itu artinya, Indonesia harus kerja keras untuk mengejar target surplus neraca dagang sebesar USD31,6 miliar sampai USD53,4 miliar pada semester II-2024," jelas Ibrahim.
 
Oleh karena itu, pemerintah telah menyiapkan sejumlah strategi untuk mendorong peningkatan kinerja dagang pada semester II-2024. Salah satunya memperkuat transformasi struktur ekspor ke arah peningkatan ekspor produk manufaktur, memperluas pasar ekspor ke ASEAN, Asia Selatan, Timur Tengah, Afrika, dan Amerika Latin.
 
Selain itu, pemerintah juga berkomitmen untuk menyelesaikan perjanjian perdagangan Comprehensive Economic Partnership Agreement (CEPA) dan Free Trade Agreement (FTA) yang belum tuntas. Lalu, meningkatkan ekspor dengan fokus utama pada penurunan tarif, memberikan perhatian khusus pada negara-negara yang berfungsi sebagai hub-regional, memperkuat peran perwakilan perdagangan luar negeri, dan digitalisasi perdagangan.
 
"Pemerintah juga akan berfokus pada pengembangan sektor perdagangan jasa yang memiliki potensi besar. Pencapaian target ekspor nasional tentunya menekankan pentingnya upaya dan kerja sama dari semua pihak," tutur Ibrahim.
 
Melihat berbagai perkembangan tersebut, Ibrahim memprediksi rupiah pada perdagangan hari ini akan bergerak secara fluktuatif dan kemungkinan besar akan kembali melemah.
 
"Untuk perdagangan Senin ini, mata uang rupiah fluktuatif namun ditutup melemah di rentang Rp16.180 per USD hingga Rp16.240 per USD," kata Ibrahim.

Jangan lupa ikuti update berita lainnya dan follow  akun
Google News Metrotvnews.com


(Husen Miftahudin)