Kepala Divisi Propam Polri Irjen Abdul Karim. MTVN/Yona
Siti Yona Hukmana • 24 December 2024 22:54
Jakarta: Kepala Divisi Propam Polri Irjen Abdul Karim menyebut motif belasan anggota memeras warga negara (WN) Malaysia masih didalami. Pemerasan terjadi saat menonton gelaran Djakarta Warehouse Project (DWP) 2024 di Kemayoran, Jakarta Pusat.
"Motif masih didalami, ini harus kita gali karena menyangkut beberapa satuan kerja dari Polsek, Polres, Polda," kata Karim dalam konferensi pers di Mabes Polri, Jakarta Selatan, Selasa, 24 Desember 2024.
Karim memastikan jumlah anggota yang melakukan tindak pidana tetap sama. Yakni, 18 orang yang berasal dari Polda Metro Jaya, Polres Metro Jakarta Pusat, dan Polsek Metro Kemayoran.
"Mengenai jumlah (anggota yang diduga terlibat), jadi ada terdapat 18 orang, masih tetap sama meliputi Polsek, Polres, Polda," ujar jenderal polisi bintang dua itu.
Karim menyebut belasan anggota polisi itu sudah dilakukan penempatan khusus (pastus). Hal ini guna proses penyelidikan lebih lanjut.
Polri mengamankan 18 personelnya yang diduga terlibat pemerasan warga Malaysia saat menonton gelaran DWP 2024 di JIExpo, Kemayoran. Karo Penmas Divisi Humas Polri Brigjen Trunoyudo Wisnu Andiko mengatakan pengamanan 18 personel itu merupakan langkah tindak lanjut atas keluhan warga Malaysia yang mendapatkan perlakuan tidak mengenakkan saat gelaran DWP.
"Polri tidak akan menoleransi pelanggaran yang dilakukan oleh anggota Polri, sebagai bentuk komitmen Polri dalam menegakkan hukum dalam rangka meningkatkan perlindungan, pengayoman, dan pelayanan terhadap masyarakat," kata Truno, Jakarta, Sabtu, 21 Desember 2024.
Baca Juga:
Polri Bakal Proses Pidana 18 Anggota Pemeras WN Malaysia usai Sidang Etik |