Presiden Joko Widodo. Foto: Biro Pers Sekretariat Presiden.
Fetry Wuryasti • 19 September 2024 18:50
Jakarta: Presiden Joko Widodo (Jokowi) seringkali mendapatkan komentar terkait upaya hilirisasi yang hanya menguntungkan bagi pengusaha. Namun dia tekankan, rakyat mendapatkan keuntungannya dari penerimaan pajak dari para pengusaha tambang yang disetorkan ke negara.
Presiden mengatakan, ekspor mentah nikel di 2015 mencapai USD3 miliar atau sekitar Rp35 triliun dalam satu tahun. Kemudian Indonesia menghentikan ekspor nikel mentah dan mendorong hilirisasi.
Setelah Indonesia menghentikan ekspor mentah nikel, pada 2021 muncul angka dari Rp45 triliun menjadi Rp340 triliun dari ekspor produk nikel hasil hilirisasi. Selanjutnya pada 2022, nilai ekspor produk nikel dari hasil hilirisasi mencapai Rp504,2 triliun, dan pada 2023 menjadi Rp520 triliun.
Meski demikian banyak bisikan pada Jokowi dimana hilirisasi ini hanya menguntungkan pengusaha dan bukan rakyat.
"Tapi ada yang sampaikan ke saya 'Pak, kan yang untung kan perusahaan, rakyat dapat apa?" kata Jokowi pada Kongres ISEI dan Seminar Nasional 2024 di Surakarta, Jawa Tengah, Kamis, 19 September 2024.
Baca juga: Anindya Bakrie Minta Prabowo-Gibran Fokus Hilirisasi Mineral Kritis |