Jelang Debat Kelima, Pengamat: Kesejahteraan Dosen dan Guru Menyakitkan

Pengamat politik Ujang Komarudin. Medcom.id/Cindy

Jelang Debat Kelima, Pengamat: Kesejahteraan Dosen dan Guru Menyakitkan

Imanuel R Matatula • 3 February 2024 04:28

Jakarta: Isu pendidikan akan menjadi salah satu tema yang dibahas dalam debat kelima atau terakhir Pilpres 2024. Pengamat politik Ujang Komaruddin menyebut masih banyak permasalahan di lingkungan pendidikan, di antaranya kesejahteraan dosen dan guru yang masih kurang.

“Misalnya guru honorer yang gajinya Rp300 ribu, dosen-dosen juga kesejahteraannya menyakitkanlah,” kata Ujang kepada Medcom.id, Jumat, 2 Februari 2024.

Ujang mengungkap banyak dosen swasta yang memiliki gaji di bawah upah minimum regional (UMR), sehingga mereka mengambil pekerjaan tambahan di luar kampus. Upah yang sedikit itu membuat para dosen sering mengejar jabatan struktural untuk mendapatkan tunjangan.

“Kalau di kampus hanya mengajar, jauh dari kata kesejahteraan, makanya dosen itu punya double job di luar, dan ini mengganggu konsentrasi pendidikan,” ucap Ujang.
 

Baca Juga: 

AMIN akan Terapkan KJMU di Seluruh Indonesia


Permasalahan lain ialah belum meratanya pendidikan bagi masyarakat dan maraknya korupsi di dunia pendidikan.

“Profesor guru besar penghormatan dari pejabat-pejabat itu seenaknya mereka jadi profesor, itu menyakitkan dosen-dosen yang berkarier lama di perguruan tinggi,” ujar Ujang.

Menurut Ujang, infrastruktur pendidikan di Indonesia juga harus diperbaiki, termasuk kualitas dosen dan guru.

“Tidak ada negara yang bagus di dunia ini tanpa membangun sistem pendidikan yang bagus,” ucap Ujang.

Jangan lupa ikuti update berita lainnya dan follow  akun
Google News Metrotvnews.com


(Achmad Zulfikar Fazli)