Rupiah Ditutup Menguat, Mendarat di Level Rp16.195/USD

Ilustrasi. Foto: dok MI/Ramdani.

Rupiah Ditutup Menguat, Mendarat di Level Rp16.195/USD

Ade Hapsari Lestarini • 7 June 2024 16:57

Jakarta: Kurs rupiah pada penutupan perdagangan sore ini masih bertahan di zona hijau. Mata uang Garuda tersebut sudah menguat sejak perdagangan pagi.

Melansir data Bloomberg, Jumat, 7 Juni 2024, rupiah naik ke level Rp16.195 per USD dibandingkan pembukaan perdagangan pagi yang berada di posisi Rp16.293 per USD.

Nilai tukar rupiah sudah bergerak menguat hingga 67,5 poin atau setara 0,42 persen. Senada, melansir data Yahoo Finance, rupiah diperdagangkan ke posisi Rp16.190 per USD. Gerak rupiah terpantau menguat hingga 64 poin atau setara 0,39 persen.

Sedangkan berdasarkan data kurs referensi Bank Indonesia, Jakarta Interbank Spot Dolar Rate (Jisdor), rupiah diperdagangkan ke posisi Rp16.218 per USD.

 

Baca juga: Jumat Pagi, Rupiah Menguat 0,23% ke Rp16.225/USD
 

Data tenaga kerja AS


Analis pasar uang Ibrahim Assuaibi sebelumnya mengatakan, data ketenagakerjaan ADP yang lemah menunjukkan penurunan lebih lanjut di pasar tenaga kerja. Data tersebut muncul setelah data lowongan kerja yang lemah, dan juga membuka kemungkinan bagi data nonfarm payrolls yang lemah pada Jumat.
 
"Indikator ekonomi lainnya juga menunjukkan adanya perlambatan di AS, yang dapat memberikan prospek inflasi yang lebih lemah dan memberikan kepercayaan diri yang lebih besar kepada The Fed untuk mulai menurunkan suku bunganya," jelas Ibrahim.
 
Hampir dua pertiga ekonom kini memperkirakan The Fed akan menurunkan suku bunga pada September, menurut jajak pendapat Reuters pada 31 Mei-5 Juni, mengimbangi berita penurunan pasokan baru-baru ini.
 
Namun, kemungkinan penurunan suku bunga berpotensi diperlemah oleh aktivitas sektor jasa AS, yang menyumbang sebagian besar output perekonomian AS, yang kembali tumbuh pada Mei setelah mengalami kontraksi pada April.
 
"Investor sekarang menantikan pertemuan Bank Sentral Eropa (ECB) pada Kamis, di mana bank tersebut diperkirakan akan menurunkan suku bunga depositonya dari rekor tertinggi sebesar empat persen," ungkap Ibrahim.

Jangan lupa ikuti update berita lainnya dan follow  akun
Google News Metrotvnews.com


(Ade Hapsari Lestarini)