Hingga Oktober 2024, KAI Logistik Angkut Lebih dari 22 Juta Ton Barang

Ilustrasi KAI Logistik. Foto: Dok istimewa

Hingga Oktober 2024, KAI Logistik Angkut Lebih dari 22 Juta Ton Barang

Eko Nordiansyah • 19 November 2024 15:36

Jakarta: KAI Logistik mencatat telah mengelola lebih dari 22 juta ton barang hingga Oktober 2024. Anak usaha PT KAI (persero) ini telah mengangkut 20 juta ton angkutan batu bara, 1,9 juta ton angkutan kontainer, 451.080 ton angkutan semen, 7.800 ton angkutan limbah B3, dan 49.000 ton angkutan kurir.

“Pada Oktober 2024, volume angkutan barang yang dilayani KAI Logistik mengalami peningkatan sekitar 15 persen dibandingkan rerata volume bulanan tahun 2024 yaitu 2,2 juta ton,” kata Direktur Utama KAI Logistik Fredi Firmansyah dalam keterangan tertulisnya, Selasa, 19 November 2024.

Hingga kuartal III-2024, KAI Logistik mencatatkan rerata volume bulanan sepeda 2,2 juta ton, sedangkan pada Oktober, KAI Logistik mengelola lebih dari 2,5 juta ton. Volume tersebut didominasi angkutan batu bara di Sumatra Selatan yang mencapai 90 persen dari total volume yaitu 2,3 juta ton. 

Pada Oktober, segmen bisnis angkutan kontainer dan angkutan limbah B3 menunjukkan kinerja melebihi dari target capaian bulanan di mana angkutan kontainer melayani 210.000 ton, dan angkutan limbah B3 melayani sekitar 1.500 ton. Sementara layanan kurir menyumbang sekitar 5.100 ton.

“Perseroan optimis dalam waktu dua bulan tersisa ini mampu mengoptimalkan kinerja, baik pada aspek operasional maupun keuangan,” ungkap dia. 
 

Baca juga: 

Hati-hati Tertinggal, KAI Amankan Barang Pelanggan Senilai Lebih dari Rp11 Miliar Selama Januari-Oktober 2024



Ia menyebut, tren peningkatan terjadi secara konsisten pada angkutan kontainer dan limbah B3. Pada tiga bulan terakhir, angkutan kontainer mencatatkan kinerja menyentuh delapan persen di atas target, sementara angkutan limbah B3 mencatatkan sekitar 40 persen melebihi target kinerja. 

Layanan Angkutan Limbah B3 dilayani melalui KALOG Pro dengan keunggulan pada prioritas keamanan dan keselamatan sehingga menekan risiko cemaran lingkungan selama perjalanan, penerapan SOP yang ketat, pengawalan, hingga pemeriksaan di empat titik pemberhentian.

Pada angkutan kontainer, perusahaan berinovasi dalam memastikan optimalisasi rantai pasok logistik melalui konektivitas angkutan kontainer di kawasan strategis seperti pelabuhan dan kawasan industri, penguatan cold chain logistics, penerapan teknologi RFID pada unit kontainer hingga sertifikasi halal logistik.

“Kami mengapresiasi pelaku usaha yang telah memilih moda kereta api sebagai moda unggulan yang lebih ramah lingkungan, di mana tidak hanya lebih bersaing pada sisi ekonomi, namun juga turut memberikan andil signifikan pada kelangsungan aspek lingkungan, dan mengurangi risiko kerusakan infrastruktur jalan raya,” tutup Fredi.

Jangan lupa ikuti update berita lainnya dan follow  akun
Google News Metrotvnews.com


(Eko Nordiansyah)