Imbas Penembakan Sesama Polisi di Sumbar, Penggunaan Senpi Anggota akan Dievaluasi

Ketua Komisi III DPR Habiburokhman. Crosscheck Medcom.id

Imbas Penembakan Sesama Polisi di Sumbar, Penggunaan Senpi Anggota akan Dievaluasi

Devi Harahap • 22 November 2024 15:19

Jakarta: Komisi III DPR akan memanggil Kapolres Solok Selatan, Kapolda Sumatra Barat (Sumbar), hingga Kadiv Propam Mabes Polri terkait peristiwa penembakan sesama polisi. DPR ingin menggali keterangan lebih lengkap soal kasus pembunuhan tersebut.

"Agar kasus-kasus seperti ini benar-benar bisa diusut secara tuntas dan juga jangan sampai terjadi lagi di kemudian hari," kata Ketua Komisi III DPR Habiburokhman dalam konferensi pers di Kompleks Parlemen Senayan, Jakarta, Jumat, 22 November 2024.

Ia mengatakan DPR rencananya meminta keterangan pejabat tinggi kepolisian di wilayah setempat pada Kamis, 28 November 2024 di Gedung DPR. DPR juga ingin meminta penjelasan soal bagaimana pemantauan kelayakan anggota polisi menggunakan senjata.

"Apakah ada mekanisme semacam medical check up dalam konteks kematangan kejiwaannya untuk memegang senjata yang dilakukan secara rutin setiap tahun, atau seperti apa? Karena ini jangan sampai terulang lagi," tegasnya. 
 

Baca juga: 9 Peluru Ditembakkan Kabag Ops AKP Dadang ke Kasat Reskrim AKP Ulil

Menurut dia, penggunaan senjata oleh anggota kepolisian harus dievaluasi secara total. Mengingat, kasus penembakan sesama anggota polisi bukan kali pertama. 

"Psikologis (anggota) bagaimana, lalu kontrolnya seperti apa, harus ada medical check up kejiwaan yang rutin karena bisa saja tahun ini dia sehat, tapi tahun depannya sudah agak stres dan tidak lagi (layak) memegang senjata," ungkapnya. 

Selain itu, Habiburokhman berharap Kapolri Jenderal Listyo Sigit Prabowo agar bersikap adil dan cepat tanggap dalam merespons kasus pembunuhan di dalam tubuh institusi kepolisian. Serta, tidak mentoleransi tindakan yang melawan hukum. 

"Kalau standarnya Kapolri, pasti orang seperti ini akan dikenakan tindakan yang tegas baik dalam konteks kedinasan maupun dalam hukum. Jadi masalah ini secara hukum akan selesai, tapi masalah latar belakangnya juga kami harapkan bisa segera terselesaikan," ujarnya.

Kasat Reskrim Polres Solok Selatan AKP Ulil Ryanto Anshari tewas ditembak rekannya, Kabag Ops Polres Solok Selatan, AKP Dadang Iskandar. Penembakan disebut dipicu kemarahan karena korban menindak tambang ilegal yang dibekingi pelaku.

Jangan lupa ikuti update berita lainnya dan follow  akun
Google News Metrotvnews.com


(Arga Sumantri)