Gunung Semeru erupsi dengan letusan setinggi 700 meter di atas puncak pada Sabtu pagi, 6 Desember 2025. ANTARA/HO-PVMBG
Silvana Febiari • 6 December 2025 09:30
Lumajang: Gunung Semeru yang berada di perbatasan Kabupaten Lumajang-Malang, Jawa Timur kembali menunjukkan aktivitas vulkanik. Guguran lava meluncur 800 meter hingga 1 kilometer (km) ke arah Besuk Kobokan pada periode pengamatan 24 jam, Jumat, 5 Novenber 2025.
"Guguran lava teramati sebanyak lima kali dengan jarak luncur kurang lebih 800 hingga 1.000 meter ke arah curah Kobokan," kata Petugas Pos Pengamatan Gunung Semeru, Mukdas Sofian, dikutip dari Antara, Sabtu, 6 Desember 2025.
Selain guguran lava, secara visual juga teramati letusan sebanyak 27 kali dengan tinggi asap kurang lebih 5.00-1.000 meter. Warna asap putih tebal-kelabu condong ke arah timur laut dan utara.
Pada periode yang sama, aktivitas kegempaan mencatat 123 kali letusan dengan amplitudo 10–22 mm dan durasi 50–170 detik. Selain itu, terjadi 18 kali guguran dengan amplitudo 2–7 mm berdurasi 28–70 detik, serta 19 kali embusan dengan amplitudo 2–9 mm dan durasi 30–91 detik.
Terekam juga tremor harmonik sebanyak 7 dengan amplitudo 1-20 mm dan durasi 112-367 detik, serta tektonik jauh sebanyak satu kali dengan amplitudo 17 mm selama 58 detik.
"Petugas juga merekam terjadinya getaran banjir atau lahar hujan yang terekam 1 kali dengan amplitudo 35 mm selama 6.360 detik atau hampir dua jam," ujarnya.
Aktivitas Gunung Semeru pada Sabtu pukul 00.00-06.00 WIB tercatat mengalami 33 kali gempa letusan, sembilan kali gempa guguran, empat kali gempa embusan, empat kali harmonik, dan tiga kali gempa tektonik jauh.

Erupsi Gunung Semeru, Rabu, 3 Desember 2025. (Magma Indonesia)
Status Gunung Semeru masih pada Level III atau siaga. Masyarakat tetap diimbau tidak melakukan aktivitas apapun di sektor tenggara di sepanjang Besuk Kobokan, sejauh 13 km dari puncak (pusat erupsi).
"Di luar jarak tersebut, masyarakat tidak melakukan aktivitas pada jarak 500 meter dari tepi sungai (sempadan sungai) di sepanjang Besuk Kobokan karena berpotensi terlanda perluasan awan panas dan aliran lahar hingga jarak 17 km dari puncak," jelasnya.
Masyarakat juga dilarang beraktivitas dalam radius 5 km dari kawah/puncak Gunung Api Semeru karena rawan terhadap bahaya lontaran batu (pijar).
Mewaspadai potensi awan panas guguran (APG), guguran lava, dan lahar di sepanjang aliran sungai/lembah yang berhulu di puncak Gunung Api Semeru, terutama sepanjang Besuk Kobokan, Besuk Bang, Besuk Kembar, dan Besuk Sat serta potensi lahar pada sungai-sungai kecil yang merupakan anak sungai dari Besuk Kobokan.