Kepala Daerah Dukung Penuh Hilirisasi untuk Percepat Pertumbuhan Ekonomi

Pembangunan fasilitas hilirisasi/MI

Kepala Daerah Dukung Penuh Hilirisasi untuk Percepat Pertumbuhan Ekonomi

Andhika Prasetyo • 30 June 2025 13:54

Jakarta: Kepala daerah mendukung pertumbuhan ekonomi yang dilakukan pemerintah pusat. Salah satunya, melalui hilirisasi dengan membangun pabrik baterai terintegrasi di Halmahera Timur.

“Kami sangat mengapresiasi niat besar pemerintah pusat untuk mendorong pertumbuhan ekonomi di kawasan timur Indonesia, termasuk Maluku Utara.” kata Gubernur Maluku Utara, Sherly Tjoanda Laos, dikutip dari Media Indonesia, Senin, 30 Juni 2025.

Hal tersebut diungkap Sherly merespons Groundbreaking Pabrik Baterai Terintegrasi di Tanjung Buli, Halmahera Timur. Menurut dia, pengembangan Industri Baterai Kendaraan Listrik Terintegrasi di Halmahera Timur merupakan katalisator ekonomi daerah.

Sherly mengungkapkan pemanfaatan sumber daya alam melalui hilirisasi memiliki tujuan utama untuk meningkatkan kesejahteraan masyarakat. Ia juga menyebut masyarakat adat di kawasan mendukung penuh agenda pemerintah. Ia merinci setidaknya ada sebelas suku yang siap mendukung program tersebut.
 

Baca: Prabowo Tegaskan Hilirisasi Jadi Prioritas: Menteri yang Tak Gerak Cepat, Kita Tinggal

Proyek yang diinisiasi Antam bersama mitra strategis, dinilai menunjukkan peran negara yang nyata dalam menghadirkan pembangunan berkeadilan. Dengan dukungan dari pemerintah pusat, dan daerah, proyek tersebut diyakini akan memperkuat kualitas hidup masyarakat serta membuka akses ekonomi baru di kawasan timur.

Direktur Utama PT Aneka Tambang (Antam) Achmad Ardianto menjelaskan pihaknya sebagai BUMN akan selalu hadir dalam pertumbuhan ekonomi masyarakat. Perseroan berkomitmen untuk bekerja sama dengan pemerintah pusat dan daerah guna memastikan proyek berjalan inklusif dan berdampak nyata bagi masyarakat.

Di Halmahera Timur, proyek ini mencakup pertambangan, pembangunan kawasan industri yang di dalamnya terdapat pabrik bahan baku baterai berkapasitas 30.000 ton katoda per tahun, fasilitas pirometalurgi untuk memproduksi 88.000 ton refined nickel alloy, serta pabrik daur ulang baterai dengan teknologi sirkular berkapasitas 20.000 ton logam per tahun.

Kehadiran proyek strategis ini bukan hanya soal industrialisasi logam baterai EV, tapi juga simbol kebangkitan ekonomi Indonesia Timur. Serapan tenaga kerja langsung diproyeksikan mencapai 8.000 orang, dengan berbagai pelatihan dan peningkatan kapasitas SDM lokal secara bertahap.

“Kami menyadari bahwa keberhasilan hilirisasi di Maluku Utara sangat bergantung pada dukungan infrastruktur yang memadai. ANTAM berkomitmen untuk bekerja sama dengan pemerintah pusat dan daerah guna memastikan proyek berjalan inklusif dan berdampak nyata bagi masyarakat. Pembangunan ekosistem baterai ini bukan hanya proyek industri, tetapi juga momentum transformasi kawasan timur Indonesia.” tegas Ardianto.

Jangan lupa ikuti update berita lainnya dan follow  akun
Google News Metrotvnews.com


(M Sholahadhin Azhar)