Bioenergi Jadi Motor Transisi Energi

Ilustrasi. Foto: Dok istimewa

Bioenergi Jadi Motor Transisi Energi

Eko Nordiansyah • 8 October 2025 12:07

Jakarta: PT PLN Energi Primer Indonesia (PLN EPI) melakukan rebranding dari biomassa menjadi bioenergi. Perubahan ini bukan sekadar pergantian nama, tetapi pergeseran paradigma yang menegaskan peran PLN EPI sebagai penjaga rantai pasok bioenergi nasional sekaligus pionir transisi energi menuju target Net Zero Emission 2060.

Direktur Utama PLN EPI, Rakhmad Dewanto, mengatakan, perubahan ini lahir dari kebutuhan memperluas cakupan kerja, dari sekedar pemanfaatan limbah biomassa menjadi ekosistem energi hijau yang terintegrasi. Ia menegaskan, rebranding dari biomassa ke bioenergi cukup strategis.

“Biomassa selama ini dikonotasikan dengan limbah dan deforestasi. Dengan nama baru, kita ingin menegaskan bahwa cita-cita kita bukan hanya mengumpulkan limbah dan membakarnya, tetapi mengeksplorasi potensi bioenergi yang jauh lebih luas seperti  biogas, hidrogen hijau, hingga kemitraan dengan desa dan industri," ujar Rakhmad dalam keterangan tertulis, Rabu, 8 Oktober 2025.

Data roadmap menunjukkan, pada 2030 PLN EPI berkomitmen memasok hingga 10 juta ton biomassa, 2.957 BBTU biogas, serta mendorong dedieselisasi 16,2 MW di berbagai daerah. Total kontribusi reduksi emisi diproyeksikan mencapai 12 juta-14 juta ton CO2eq, setara tiga hingga empat persen target ENDC sektor ketenagalistrikan 2030.

Baca Juga :

Berikut Rincian Tarif Listrik PLN Terbaru untuk 6-12 Oktober 2025



(Ilustrasi PLN EPI. Foto: Dok istimewa)

Pasar bioenergi terbuka lebar

Direktur Biomassa PLN EPI, Hokkop Situngkir, menambahkan semangat baru ini muncul dari evaluasi capaian biomassa PLN EPI selama tiga tahun terakhir. Ia mencontohkan, pasar bioenergi terbuka luas seperti pelet kayu yang di Indonesia dipakai untuk cofiring pembangkit, di luar negeri justru digunakan untuk pemanas rumah tangga dan industri kuliner.

Selain itu, konsep biogas dan waste-to-energy berbasis kemitraan dengan koperasi dan perkebunan dinilai dapat menjadi jawaban atas kebutuhan listrik desa dan pengurangan emisi. PLN EPI, lanjut dia, telah memasok hingga 1,6 juta ton biomassa, jumlah terbesar di antara korporasi sejenis.

"Namun untuk melangkah lebih jauh, kita butuh rebranding agar semangat baru tumbuh. Bioenergi bukan hanya soal limbah, tapi energi hijau yang bersih, modern, dan siap pakai. Dengan cara pandang baru, bioenergi harus diposisikan sejajar dengan batu bara dan gas, bukan sekadar limbah," kata Hokkop.

Dengan rebranding ini, PLN EPI memposisikan diri tidak hanya sebagai penyedia bahan baku, melainkan penggerak solusi energi hijau yang menyatukan rantai pasok, teknologi, inovasi, dan pemberdayaan ekonomi lokal. Langkah ini sekaligus mempertegas PLN EPI sebagai bagian strategis dalam mewujudkan kedaulatan energi nasional dan agenda keberlanjutan global.

"Potensinya luar biasa. Jika ekosistemnya dipersiapkan dengan baik, angka 10 juta ton pasokan bioenergi bukan mustahil tercapai. Kuncinya ada pada keberanian kita mengubah cara pandang dan menjadikan bioenergi sebagai motor transisi energi Indonesia," tambah Hokkop.

Jangan lupa ikuti update berita lainnya dan follow  akun
Google News Metrotvnews.com
Viral!, 18 Kampus ternama memberikan beasiswa full sampai lulus untuk S1 dan S2 di Beasiswa OSC. Info lebih lengkap klik : osc.medcom.id
(Eko Nordiansyah)