Armada Freedom Flotilla Minta Perlindungan saat Konvoi Dekati Gaza

Kapal Freedom Flotilla Coalition (FFC) kembali dikirim membawa bantuan ke Gaza. Foto: Anadolu

Armada Freedom Flotilla Minta Perlindungan saat Konvoi Dekati Gaza

Fajar Nugraha • 6 October 2025 14:05

Gaza: Para aktivis di atas konvoi bantuan 11 kapal yang berlayar ke Jalur Gaza yang diblokade Israel memohon perlindungan internasional pada Minggu karena misi mereka mendekati wilayah kantung tersebut.

"Kami hampir mencapai titik intersepsi yang memungkinkan, dan menyerukan kepada komunitas internasional untuk memastikan keselamatan yang menjadi hak kami berdasarkan hukum internasional," kata Freedom Flotilla Coalition (FFC) dalam sebuah pernyataan, seperti dikutip Anadolu, Senin 6 Oktober 2025.

Konvoi "The Thousand of Madleens" mencapai pantai Alexandria di lepas pantai Mesir pada Minggu dini hari, sekitar 560 kilometer dari Gaza, dalam upaya baru untuk menantang blokade ilegal Israel di wilayah kantong Palestina tersebut.


“Kepada seluruh lembaga pemerintahan dan peradilan di negara-negara Eropa dan Uni Eropa: ini adalah seruan yang kuat dan tegas. Kami berada di laut, berlayar menuju Gaza dan kami prihatin,” kata FFC.

“Kami menjalankan tugas kami yang sah sebagai deputi, jurnalis, dokter, perawat, pelaut, dan warga negara. Kami adalah misi kemanusiaan yang sah dan berwenang. Sekarang kami khawatir tentang apa yang mungkin terjadi pada kami dan kebrutalan yang terus berlanjut terhadap warga Palestina,” imbuh pernyataan itu.

Para penyelenggara mengatakan bahwa mereka menerima “kesaksian yang mengkhawatirkan” dari para aktivis Global Sumud Flotilla “mengenai pelecehan, kekerasan, dan penyiksaan selama penahanan ilegal mereka di Israel laporan yang telah dikonfirmasi oleh organisasi-organisasi pendukung.”

Pasukan angkatan laut Israel menyerang dan menyita kapal-kapal Global Sumud Flotilla pada Rabu malam dan menahan lebih dari 470 aktivis dari lebih dari 50 negara. Armada tersebut telah berupaya mengirimkan bantuan kemanusiaan ke Gaza dan menantang blokade Israel terhadap wilayah kantong tersebut.

"Kami mendesak Anda untuk menegakkan dan menegakkan hukum internasional, kemanusiaan, dan maritim," kata FFC.

“Kami mendesak Anda untuk memberikan sanksi kepada Israel dan menghentikan partisipasi Anda dalam genosida dalam kerangka demokrasi Eropa,” lanjut pihak FFC.

"Mengapa lembaga-lembaga ada, jika bukan untuk melindungi warganya dan memastikan penghormatan terhadap supremasi hukum?,” imbuh FFC.

FFC, sebuah jaringan kelompok masyarakat sipil internasional, telah mengorganisir berbagai upaya sejak 2010 untuk mematahkan blokade Gaza dan menyoroti krisis kemanusiaannya.

Israel telah mempertahankan blokade Gaza, rumah bagi hampir 2,4 juta orang, selama hampir 18 tahun.

Sejak Oktober 2023, pemboman Israel telah menewaskan lebih dari 67.000 warga Palestina di daerah kantong tersebut, kebanyakan dari mereka adalah perempuan dan anak-anak, dan membuatnya tidak layak huni, dengan blokade tersebut juga mendorong Gaza menuju kelaparan.

Jangan lupa ikuti update berita lainnya dan follow  akun
Google News Metrotvnews.com
Viral!, 18 Kampus ternama memberikan beasiswa full sampai lulus untuk S1 dan S2 di Beasiswa OSC. Info lebih lengkap klik : osc.medcom.id
(Fajar Nugraha)