Pendukung Hamas. (Anadolu Agency)
Riza Aslam Khaeron • 6 May 2025 18:31
Jakarta: Hamas menyatakan bahwa tidak ada gunanya melanjutkan pembicaraan gencatan senjata atau kesepakatan pembebasan sandera, setelah Israel menyetujui rencana operasi militer skala besar untuk merebut seluruh Jalur Gaza. Pernyataan itu disampaikan juru bicara Hamas, Bassem Naim.
"Tidak ada gunanya pembicaraan baru apa pun sementara Israel melanjutkan 'perang kelaparan'-nya," ujar Naim, mengutip BBC pada Selasa, 6 Mei 2025.
Israel pada Senin mengumumkan bahwa tujuan dari operasi "skala luas" ini adalah pembebasan sandera dan "kekalahan total" Hamas. Pejabat Israel mengatakan rencana itu mencakup "penangkapan" seluruh wilayah Gaza, termasuk pemindahan sebagian besar dari 2,1 juta penduduknya serta pengendalian penuh atas distribusi bantuan.
Namun, melansir BBC, pejabat Israel menyebut serangan besar-besaran ini tidak akan dimulai hingga setelah kunjungan Presiden AS Donald Trump ke wilayah tersebut pekan depan. Hal ini, menurut pejabat Israel, memberi Hamas "jendela peluang" untuk menerima kesepakatan.
Menanggapi hal itu, Naim menegaskan sikap penolakan. Hamas, katanya, tidak akan bernegosiasi di tengah situasi yang disebutnya sebagai taktik kelaparan dan pengungsian massal.
Sekretaris Jenderal PBB, Antonio Guterres, memperingatkan bahwa operasi darat yang diperluas dan kehadiran militer yang berkepanjangan akan "dengan sendirinya menyebabkan lebih banyak kematian warga sipil dan kehancuran Gaza lebih lanjut," dikutip dari BBC.
Perdana Menteri Inggris Keir Starmer dan Presiden Prancis Emmanuel Macron menyatakan keprihatinan yang mendalam dan sepakat bahwa "diperlukan proses perdamaian yang diperbarui," menurut pernyataan Downing Street.
Sementara itu, Presiden AS Donald Trump menyatakan bahwa Amerika Serikat akan membantu memasok makanan ke Gaza
"Orang-orang sedang kelaparan dan kami akan bantu mereka mendapat makanan. Banyak pihak yang memperburuk keadaan," ujar Trump, seraya menuding Hamas sebagai pihak yang merampas bantuan.
Baca Juga: Warga Gaza Hadapi Kelaparan di Tengah Rencana Ekspansi Militer Israel |