Zelensky Tak Percaya dengan Janji Gencatan Senjata Tiga Hari Rusia

Presiden Ukraina, Volodymyr Zelensky. (Telegram/V_Zelenskiy_official)

Zelensky Tak Percaya dengan Janji Gencatan Senjata Tiga Hari Rusia

Willy Haryono • 5 May 2025 07:22

Kyiv: Presiden Ukraina Volodymyr Zelensky mengatakan pada hari Minggu bahwa dia "tidak percaya" Rusia akan mematuhi gencatan senjata tiga hari yang bertepatan dengan perayaan Hari Kemenangan Moskow pada 9 Mei mendatang.

Sebelumnya, Presiden Rusia Vladimir Putin telah memerintahkan gencatan senjata tiga hari selama peringatan berakhirnya Perang Dunia II di Eropa, dengan mengatakan bahwa hal itu akan menguji kesiapan Kyiv untuk gencatan senjata jangka panjang.

"Ini bukan tantangan pertama, dan ini juga bukan janji pertama yang dibuat oleh Rusia untuk gencatan senjata," kata Zelensky pada konferensi pers dengan Presiden Republik Ceko Petr Pavel.

"Kami mengerti dengan siapa kami berhadapan, kami tidak percaya mereka," sambungnya, yang tiba di Praha pada hari Minggu untuk kunjungan dua hari bersama sang istri.

"Hari ini dan selama ini mereka berbicara tentang keinginan untuk semacam gencatan senjata parsial, tetapi Anda harus tahu, misalnya, bahwa jumlah serangan hari ini adalah yang tertinggi dalam beberapa bulan terakhir," tutur Zelensky, seperti dikutip dari AFP, Senin, 5 Mei 2025.

Mengutip laporan militer, ia mengatakan bahwa Rusia telah melakukan lebih dari 200 serangan pada hari Sabtu.

“Jadi tidak ada kepercayaan (pada mereka),” sebut Zelensky.

Dukungan NATO

Dalam sebuah pernyataan yang dikeluarkan Minggu malam, Zelensky merangkum pertemuannya dengan Pavel.

Pembahasan sedang berlangsung untuk sekolah pelatihan pilot Ukraina-Ceko untuk pesawat jet tempur F-16 Amerika, yang tidak dapat didirikan di Ukraina “karena masalah keamanan saat ini”, tambahnya.

Zelensky juga mengatakan akan ada pertemuan pada hari Senin dengan “perusahaan pertahanan Ceko”, dengan rincian yang akan diumumkan kemudian.

Pavel, mantan jenderal NATO, mengatakan bahwa “Putin dapat mengakhiri perang dengan satu keputusan, tetapi sejauh ini ia belum menunjukkan kemauan”.

Republik Ceko, anggota Uni Eropa dan NATO, telah memberi Ukraina dukungan kemanusiaan dan militer yang substansial sejak invasi Rusia dimulai pada Februari 2022.

Republik Ceko telah menerima lebih dari setengah juta pengungsi perang dan memasok peralatan kepada tentara Ukraina termasuk tank, kendaraan lapis baja, dan helikopter.

Praha juga mengarahkan upaya Eropa untuk memasok amunisi artileri ke Ukraina, yang sebagian besar dibiayai oleh sekutu NATO. "Inisiatif artileri Ceko berjalan dengan sangat baik," ujar Zelensky.

Inisiatif ini dirancang untuk menebus sebagian ketidakmampuan UE dalam memenuhi janjinya untuk memasok satu juta peluru ke Ukraina.

Perdana Menteri Ceko Petr Fiala dan juru bicara kedua majelis parlemen mengatakan mereka akan bertemu Zelensky di Praha pada hari Senin.

Baca juga:  Putin Mengaku Berharap Tak Perlu Gunakan Senjata Nuklir di Ukraina

Jangan lupa ikuti update berita lainnya dan follow  akun
Google News Metrotvnews.com
Viral!, 18 Kampus ternama memberikan beasiswa full sampai lulus untuk S1 dan S2 di Beasiswa OSC. Info lebih lengkap klik : osc.medcom.id
(Willy Haryono)