Tiongkok Siap Balas Tarif Timbal Balik AS

Ilustrasi Bendera Tiongkok. Foto: dok Xinhua/Yin Gang.

Tiongkok Siap Balas Tarif Timbal Balik AS

Ade Hapsari Lestarini • 4 April 2025 17:00

Jakarta: Kementerian Perdagangan Tiongkok dengan tegas menentang penerapan tarif timbal balik oleh Amerika Serikat (AS) dan akan mengambil langkah-langkah tegas untuk melindungi hak dan kepentingan Tiongkok.

Hal ini disampaikan oleh juru bicara Kementerian Perdagangan Tiongkok pada Kamis, 3 April 2025.

Melansir Xinhua, Jumat, 4 April 2025, Kementerian Perdagangan Tiongkok menyatakan kebijakan tarif timbal balik AS tidak adil dan tidak sesuai dengan prinsip-prinsip perdagangan internasional.

Tiongkok berpendapat langkah tersebut hanya akan memperburuk ketegangan perdagangan global dan merugikan kedua belah pihak.


Ilustrasi. Foto: dok Freepik
 

Baca juga: Langkah-langkah Indonesia 'Tangkis' Kebijakan Tarif Resiprokal AS, Apa Saja Produk RI di AS?
 

Langkah Tiongkok terhadap tarif timbal balik


Tiongkok menegaskan mereka akan mengambil langkah-langkah yang diperlukan untuk melindungi hak dan kepentingan mereka, termasuk kemungkinan penerapan tarif timbal balik terhadap barang-barang AS.

Pernyataan ini dikeluarkan menyusul keputusan AS untuk menerapkan tarif baru terhadap sejumlah produk Tiongkok sebagai tanggapan atas kebijakan perdagangan Tiongkok yang dianggap tidak adil oleh AS.

Ketegangan perdagangan antara Tiongkok dan AS telah berlangsung selama beberapa tahun terakhir, dan masih belum ada tanda-tanda akan mereda. Kedua negara saling menuduh melakukan praktik perdagangan yang tidak adil dan menggunakan tarif sebagai senjata untuk menekan pihak lawan.

Pengamat menilai penerapan tarif timbal balik oleh AS dapat memicu perang dagang baru antara kedua negara yang akan berdampak negatif bagi perekonomian global. Mereka juga memperingatkan eskalasi ketegangan perdagangan dapat menyebabkan ketidakpastian dan kerusakan hubungan bilateral antara Tiongkok dan AS.

Tiongkok dan AS merupakan dua ekonomi terbesar di dunia, dan perdagangan bilateral antar kedua negara sangat penting bagi pertumbuhan ekonomi global. Oleh karena itu, penting bagi kedua belah pihak untuk menyelesaikan perselisihan perdagangan dengan cara yang damai dan saling menguntungkan. (Laura Oktaviani Sibarani)

Jangan lupa ikuti update berita lainnya dan follow  akun
Google News Metrotvnews.com


(Ade Hapsari Lestarini)