FGD bertajuk 'Elektrifikasi Angkutan Umum dalam Mendukung Penggunaan Energi Bersih' oleh Kemenhub. Foto: dok Istimewa.
Husen Miftahudin • 19 September 2025 21:46
Jakarta: Para pemangku kepentingan utama dari pemerintah pusat, pemerintah daerah, dan operator angkutan bersama-sama merumuskan langkah-langkah strategis dalam mempercepat adopsi transportasi publik berbasis energi bersih di Indonesia.
Ini dilakukan melalui penyelenggaraan Forum Group Discussion (FGD) bertajuk 'Elektrifikasi Angkutan Umum dalam Mendukung Penggunaan Energi Bersih' oleh Kementerian Perhubungan (Kemenhub) melalui Direktorat Jenderal Perhubungan Darat, didukung oleh PT Teknologi Karya Digital Nusa Tbk (TRON) sebagai mitra teknologi.
FGD ini bertujuan untuk menyelaraskan visi dan membangun komitmen bersama dalam mengatasi tantangan utama elektrifikasi angkutan umum, mulai dari aspek regulasi, pembiayaan, kesiapan infrastruktur, hingga teknologi. Inisiatif ini merupakan bagian dari upaya pemerintah untuk mencapai target Net Zero Emission pada 2060 dan meningkatkan kualitas udara di kawasan perkotaan.
Salah satu agenda utama dalam acara ini adalah Penandatanganan Komitmen Program Elektrifikasi Angkutan Umum dalam Mendukung Penggunaan Energi Bersih. Penandatanganan ini dilakukan secara simbolis oleh perwakilan dari pemerintah pusat dan daerah, yang menandai keseriusan dan tekad bersama untuk mewujudkan
transportasi publik yang ramah lingkungan.
Mewakili Direktur Angkutan Jalan, Direktur Lalu Lintas Jalan Rudi Irawan menekankan pentingnya kolaborasi sebagai kunci keberhasilan. Ia menyatakan transisi ke angkutan umum listrik adalah sebuah keniscayaan yang memerlukan kerja sama solid dari semua pihak.
"Pemerintah, melalui Kementerian Perhubungan, berkomitmen penuh untuk mengakselerasi transisi ke angkutan umum listrik. Ini bukan hanya tentang mengganti armada, tetapi membangun sebuah ekosistem yang terintegrasi, berkelanjutan, dan didukung oleh regulasi yang kuat," ucap Rudi dikutip dari keterangan tertulis, Jumat, 19 September 2025.
"Forum ini menjadi platform krusial untuk menyatukan visi dan menyelaraskan langkah antara regulator, pemerintah daerah, dan industri. Kami siap mendorong kebijakan yang mempermudah adopsi, mulai dari standardisasi teknis hingga skema insentif yang efektif," tambah dia.
(Ilustrasi angkutan umum listrik. Foto: dok MTI)
Ciptakan layanan transportasi publik yang modern dan andal
Dalam diskusi panel, Direktur Utama TRON David Santoso menyoroti kesiapan dan inovasi produknya untuk menjawab kebutuhan pasar. Ia menyatakan kesiapannya dalam menjawab tantangan elektrifikasi dengan solusi menyeluruh lewat armada transportasi publik berbasis pertukaran baterai dengan sistem
Battery as a Service (BaaS) dan
swab battery (tukar baterai).
"Solusi ini dirancang untuk mengatasi isu biaya investasi awal yang tinggi, waktu pengisian daya, dan jangkauan. Lebih lanjut, dalam waktu dekat kami akan meluncurkan taksi dan angkot listrik berbasis
swap battery yang akan dimulai melalui kerja sama dengan Pemerintah Kota Bogor dan pemerintah daerah lainnya. Ini adalah langkah konkret kami untuk mendukung terciptanya layanan transportasi publik yang modern dan andal," tegas dia.
Sementara, Business and Project Development Division Head Indonesia Battery Corporation (IBC) Adhietya Saputra menegaskan pentingnya kolaborasi berbagai pihak dalam membangun ekosistem
kendaraan listrik untuk transportasi umum.
Menurut dia, komponen utama dari kendaraan listrik adalah baterai. Namun dalam membangun ekosistem, tentunya produsen baterai harus bekerja sama dengan pelaku industri lainnya dimulai dari produsen EV, operator
fleet, penyedia
battery as-a-service, serta penyedia energi bersih.
"Dukungan pemerintah sangat diperlukan dalam hal menetapkan roadmap yang jelas dan terukur, pemberian insentif kepada pelaku industri dan standardisasi dari aspek kualitas dan
safety," tutur Adhietya.
Adapun, hasil dari FGD ini diharapkan dapat menjadi landasan untuk penyusunan peta jalan yang lebih konkret dan implementatif, memastikan transisi menuju angkutan umum yang lebih hijau dapat berjalan sesuai target, dan memberikan manfaat maksimal bagi masyarakat Indonesia.