Emas batangan. Foto: en.trend.az
Husen Miftahudin • 29 May 2025 09:41
Chicago: Harga emas dunia mengalami penurunan 0,27 persen setelah The Fed khawatir terhadap inflasi yang disebabkan oleh tarif dan imbal hasil yang melonjak, sehingga menyebabkan reli emas batangan tertahan.
Risalah Fed menyoroti risiko inflasi terus-menerus dan melemahnya pertumbuhan lapangan kerja, yang mendorong sikap hati-hati terhadap suku bunga. Sementara imbal hasil obligasi AS melonjak, mengangkat dolar AS dan menekan harga emas di bawah USD3.300. Goldman Sachs mendesak peningkatan eksposur emas di tengah meningkatnya risiko geopolitik dan permintaan bank sentral.
Harga emas melanjutkan penurunannya selama sesi Amerika Utara pada perdagangan Rabu setelah mencapai level tertinggi harian sebesar USD3.325 pada awal perdagangan, karena para pelaku pasar mencerna risalah kebijakan Federal Reserve (Fed) terbaru.
Pada saat penulisan, mengutip FX Street, Kamis, 29 Mei 2025, XAU/USD diperdagangkan di bawah USD3.300, yang mengakibatkan penurunan yang solid sebesar 0,27 persen.
Adapun pada 6-7 Mei, The Fed memutuskan untuk tidak mengubah suku bunga, dengan alasan ketidakpastian tentang dampak tarif terhadap ekonomi. Para pejabat bersikap sabar karena meningkatnya risiko inflasi dan pengangguran yang tinggi, yang dipicu oleh potensi dampak tarif.
Para pembuat kebijakan mengakui adanya risiko stagnasi inflasi karena mereka mencatat Komite menghadapi pilihan yang sulit jika inflasi terbukti lebih persisten sementara prospek pertumbuhan dan lapangan kerja melemah.
Oleh karena itu, Fed telah mengambil pendekatan yang hati-hati terkait kebijakan moneter, menunggu dampak ekonomi bersih dari serangkaian perubahan kebijakan pemerintah menjadi lebih jelas. Perlu dicatat, pertemuan Fed terjadi sebelum Trump mengurangi tarif terhadap Tiongkok dari 145 persen menjadi 30 persen.
| Baca juga: Harga Emas Jatuh di Bawah USD3.300, Masih Ada Peluang Naik? |
.jpg)