Benjamin Netanyahu (Kiri) dan Donald Trump (Kanan). (EPA-EFE/Shawn Thew/pool)
Riza Aslam Khaeron • 24 February 2025 17:28
Tel Aviv: Presiden Amerika Serikat Donald Trump menyatakan dukungannya terhadap keputusan Israel untuk menunda pembebasan 602 tahanan keamanan Palestina, menyebut langkah tersebut sebagai "respons yang tepat" terhadap tindakan Hamas.
Melansir Times of Israel (TOI) pada Minggu, 23 Februari 2025, Gedung Putih menegaskan bahwa keputusan Israel menahan pembebasan tahanan Palestina dilakukan sebagai tanggapan terhadap "perlakuan barbar terhadap para sandera" dan "pameran mengerikan peti jenazah anak-anak Bibas di jalanan Gaza."
Berdasarkan TOI, Perdana Menteri Israel Benjamin Netanyahu memutuskan untuk menunda pembebasan tahanan yang dijadwalkan bebas pada Sabtu, 22 Februari 2025, hingga Hamas berhenti menggelar upacara propaganda saat menyerahkan sandera kepada Palang Merah.
Menanggapi hal ini, Hamas mengancam akan menghentikan negosiasi gencatan senjata dan pertukaran sandera yang telah berlangsung selama sebulan.
Mengutip TOI pada Minggu, 23 Februari 2025, Juru Bicara Dewan Keamanan Nasional AS Brian Hughes menyatakan bahwa "mengingat perlakuan barbar Hamas terhadap para sandera, termasuk pawai mengerikan peti jenazah anak-anak Bibas di jalanan Gaza, keputusan Israel untuk menunda pembebasan tahanan adalah respons yang tepat."
Hughes juga menegaskan bahwa Trump "siap mendukung Israel dalam tindakan apa pun yang dipilihnya terkait Hamas."
Trump sebelumnya telah menyatakan bahwa dirinya "benar-benar" mendukung keputusan Israel terkait apakah akan melanjutkan tahap kedua kesepakatan sandera atau kembali berperang di Gaza.
Mengutip TOI pada Jumat, 21 Februari 2025, Trump menyatakan, "Saya benar-benar tidak masalah dengan keputusan Israel—melanjutkan gencatan senjata atau kembali berperang."
Trump juga menggambarkan Netanyahu sebagai "sangat marah" atas "pembunuhan barbar" terhadap Ariel dan Kfir Bibas.
Baca Juga: Tunda Pembebasan Tahanan Palestina, Israel Bersiap Lanjutkan Perang Gaza |