Harga Minyak Tertahan Setelah Melesat Pekan Lalu

Houston: Harga minyak stabil setelah mencatat kenaikan mingguan, seiring para pedagang memantau ketegangan pasokan, serta sentimen yang lebih luas terhadap aset berisiko setelah Federal Reserve mengisyaratkan kembalinya pemangkasan suku bunga.

Dikutip dari Yahoo Finance, harga minyak Brent mendekati USD68 per barel setelah naik hampir tiga persen minggu lalu, sementara West Texas Intermediate berada di atas USD63. 

AS mengancam akan menggandakan tarif untuk semua impor dari India menjadi 50 persen sebagai balasan atas pembelian minyak Rusia. 

Dengan sanksi yang akan berlaku mulai Rabu, diplomat India mengatakan bahwa perusahaan pengolah minyak lokal akan terus mengambil minyak mentah dari Moskow.
 

Baca juga:  Mengenal Saudi Aramco, Perusahaan Produsen Minyak Terbesar di Dunia

(Ilustrasi. Foto: Unplash)

Potensi pemotongan suku bunga The Fed

Aset berisiko, termasuk sebagian besar komoditas, melanjutkan kenaikan pada hari Senin, dengan saham naik setelah Ketua The Fed Jerome Powell mengisyaratkan potensi dimulainya kembali pemotongan suku bunga bulan depan dalam pidatonya pada hari Jumat. 

Minyak mentah dapat diuntungkan dari dorongan aktivitas ekonomi, serta melemahnya mata uang AS.

"Perhatian sebagian besar masih tertuju pada peristiwa jangka pendek, dan potensi risiko penurunan fundamental belum diperhitungkan," kata analis Qisheng Futures Co Gao Jian. Ia menyebut, dampak positif dari pemangkasan suku bunga The Fed mungkin membutuhkan waktu untuk terlihat.

Volume perdagangan berjangka Brent lebih rendah daripada rata-rata harian pada awal sesi perdagangan Asia pada hari Senin, dengan beberapa pedagang libur karena libur nasional di Inggris.