Presiden Rusia Vladimir Putin. (Anadolu Agency)
Willy Haryono • 18 August 2025 21:02
Moskow: Presiden Rusia Vladimir Putin menyampaikan kepada Presiden Afrika Selatan Cyril Ramaphosa mengenai hasil pertemuannya pekan lalu dengan Presiden Amerika Serikat (AS) Donald Trump, demikian pernyataan Kremlin pada Senin, 18 Agustus 2025.
Dalam keterangan resmi, kantor kepresidenan Rusia menyebut Putin berbicara lewat telepon dengan Ramaphosa, yang kemudian menyatakan dukungannya terhadap upaya diplomatik untuk mencari penyelesaian damai atas perang yang masih berlangsung di Ukraina.
“Komitmen bersama untuk terus mengembangkan kemitraan strategis komprehensif Rusia–Afrika Selatan serta kerja sama erat di berbagai forum internasional telah dikonfirmasi,” bunyi pernyataan itu dan dikutip Anadolu Agency.
Putin dan Trump sebelumnya bertemu pada Jumat pekan lalu di Anchorage, kota terbesar di negara bagian Alaska, AS. Pertemuan tersebut menjadi yang pertama antara presiden AS dan Rusia yang masih menjabat sejak pecahnya perang Ukraina pada Februari 2022.
Dalam jumpa pers bersama, Trump menyebut pembicaraan itu “produktif,” sementara Putin mengundang Trump untuk berkunjung ke Rusia dengan mengatakan: “Lain kali di Moskow.”
Media pemerintah Rusia, termasuk Tass, melaporkan bahwa Putin akan melanjutkan serangkaian panggilan telepon internasional untuk menyampaikan hasil KTT Alaska kepada para pemimpin dunia lainnya.
Sebagai tindak lanjut dari pertemuan 15 Agustus itu, Trump dijadwalkan menjamu Presiden Ukraina Volodymyr Zelensky dan sejumlah pemimpin Eropa di Gedung Putih di hari yang sama Senin ini, seiring intensifnya upaya mendorong tercapainya kesepakatan damai di Ukraina.
“Presiden Zelenskyy bisa segera mengakhiri perang dengan Rusia jika dia mau, atau memilih untuk terus berperang,” tulis Trump di media sosial pada Minggu kemarin.
Utusan khusus Trump, Steve Witkoff, menyatakan Rusia telah sepakat memberi ruang bagi AS dan Eropa untuk memberikan jaminan keamanan kepada Ukraina sebagai bagian dari perjanjian damai.
Baca juga: Trump: Ukraina Tak Akan Masuk NATO sebagai Syarat Damai dengan Rusia