Jakarta: Ditreskrimum Polda Metro Jaya kembali menangkap tujuh tersangka baru. Penangkapan terkait kasus penculikan dan pembunuhan Kepala Kantor Cabang Pembantu (KCP) Bank Pemerintah Mohamad Ilham Pradipta.
"Nanti kami pastikan perannya masing-masing, masih didalami, dipastikan secara pasti ya," kata Kabid Humas Polda Metro Jaya Kombes Ade Ary Syam Indradi kepada wartawan, Rabu, 27 Agustus 2025.
Dengan tujuh tersangka baru, total 15 orang ditangkap dalam kasus ini. Ade menyebut dari 15 orang itu, enam di antaranya ditangkap Subdit Resmob Ditreskrimum dan sembilan lainnya diringkus Subdit Jatanras Ditreskrimum. Ke-15 tersangka diperiksa untuk mendalami perannya masing-masing.
"Pemeriksaan itu dilakukan secara hati-hati, mendalam, menunjukkan barang bukti, mencocokkan setelah orang yang diamankan si A misalkan dicocokkan dengan keterangannya B, dicocokkan dengan keterangan C, dan lain sebagainya," ujar Ade Ary.
Sehingga, kata Ade Ary, tidak bisa segera mengetahui peran. Penyidik disebut harus bekerja hati-hati, sesuai standar operasional prosedur (SOP), dan proporsional.
Subdit Resmob Ditreskrimum Polda Metro Jaya telah menangkap empat tersangka selaku penculik. Tiga pelaku berinisial AT, RS, dan RAH ditangkap di Jalan Johar Baru III Nomor 42, Jakarta Pusat.
Sementara itu, satu pelaku berinisial RW atau Erasmus Wawo diringkus saat tiba di bandara Nusa Tenggara Timur (NTT) untuk melarikan diri. Motif penculikan masih didalami.
Kemudian, empat tersangka lainnya selalu aktor intelektual penculikan ditangkap oleh Subdit Jatanras Ditreskrimum Polda Metro Jaya pada 23 dan 24 Agustus 2025. Keempatnya berinisial C, Dwi Hartono (DH), YJ dan AA. Teranyar, diketahui Dwi Hartono adalah otak dari penculikan Ilham Pradipta.
Mohamad Ilham Pradipta diculik di parkiran Lotte Mart Pasar Rebo, Kelurahan Susukan, Kecamatan Ciracas, Jakarta Timur pada Rabu, 20 Agustus 2025. Aksi penculikan pria 37 tahun itu terekam CCTV.
Korban ditemukan tewas oleh seorang warga saat menggembalakan hewan ternak di Desa Naga Sari, Serang Baru, Kabupaten Bekasi pada Kamis pagi, 21 Agustus 2025 pukul 05.30 WIB. Korban ditemukan di persawahan dalam kondisi mata terlilit lakban dan tangan serta kaki terikat.
Hasil autopsi, pelaku diduga membunuh korban dengan benda tumpul pada bagian dada dan leher. Korban juga diduga tewas karena kehabisan oksigen. Sebab, diduga ada tekanan pada tulang leher dan dada yang menyebabkan korban kesulitan bernapas.
Streaming