.
Jakarta: Pihak keluarga Kepala Cabang Pembantu (KCP) Bank Pemerintah Mohammad Ilham Pradipta, tidak mengenali satu pun dari delapan tersangka yang telah ditangkap polisi. Mereka mengaku tidak ada wajah familiar yang pernah mereka temui.
"Dari delapan tersangka, pihak keluarga tidak ada yang mengenal dari wajah itu semua," ujar Juru Bicara Keluarga Ilham Pradipta, Widodo Bayu Ajie, dikutip dari Metro Hari ini Metro TV, Selasa, 26 Agustus 2025.
Keluarga enggan berspekulasi lebih jauh dan menyerahkan sepenuhnya proses hukum kepada penyidik. Mereka berharap motif di balik pembunuhan sadis ini segera terungkap.
"Kami sambil menunggu informasi resmi dari penyidik," kata Widodo.
Mohamad Ilham Pradipta diculik di parkiran Lotte Mart Pasar Rebo, Kelurahan Susukan, Kecamatan Ciracas, Jakarta Timur pada Rabu, 20 Agustus 2025. Aksi penculikan pria 37 tahun itu terekam CCTV.
Korban ditemukan tewas oleh seorang warga saat menggembalakan hewan ternak di Desa Naga Sari, Serang Baru, Kabupaten Bekasi pada Kamis pagi, 21 Agustus 2025 pukul 05.30 WIB. Korban ditemukan di persawahan dalam kondisi mata terlilit lakban dan tangan serta kaki terikat.
Hasil autopsi, pelaku diduga membunuh korban dengan benda tumpul pada bagian dada dan leher. Korban juga diduga tewas karena kehabisan oksigen. Sebab, diduga ada tekanan pada tulang leher dan dada yang menyebabkan korban kesulitan bernapas.
Sebanyak delapan pelaku telah ditangkap. Empat pelaku penculikan berinisial AT, RS, RAH, dan RW atau Erasmus Wawo. Sementara itu, empat pelaku aktor intelektual berinisial DH atau Dwi Hartono, YJ, AA, dan C.
Polda Metro Jaya mengungkap Dwi Hartono adalah otak penculikan Ilham Pradipta. Dwi Hartono adalah pengusaha bimbingan belajar (bimbel). Motif penculikan dan pembunuhan masih didalami.
(Daffa Yazid Fadhlan)