Ilustrasi DPR/Medcom.id/Githa
Candra Yuri Nuralam • 16 November 2024 11:27
Jakarta: Komisi III DPR disarankan menggandeng psikolog saat menggelar fit and proper test calon pimpinan (capim) Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK). Tujuannya untuk memastikan para kandidat memiliki integritas yang dibutuhkan Lembaga Antirasuah.
“DPR harus menggandeng psikolog untuk memastikan orang-orang itu integritasnya bagus,” kata Koordinator Masyarakat Antikorupsi Indonesia (MAKI) Boyamin Saiman kepada Metrotvnews.com, Sabtu, 16 November 2024.
Boyamin meminta para wakil rakyat tidak menyepelekan integritas capim KPK. Mereka yang dipilih untuk memimpin diharap kebal atas godaan-godaan yang bisa merusak instansi.
“Tidak mempan suap, tidak mempan konflik kepentingan. Misalnya minta tiket pesawat, segala macam,” ucap Boyamin.
Selain itu, anggota DPR yang mengetes capim KPK diharap meimbangkan keberanian dan kejujuran para kandidat. Mereka yang ditunjuk diharap bernyali untuk membuat kebijakan di tahapan penindakan maupun pencegahan.
“Kedua, keberanian, kejujuran, itu penting dan mampu punya konsep pemberantasan korupsi berimbang antara penindakan sama pencegahan,” terang Boyamin.
Baca:
Capim Segera Diuji di DPR, KPK Harap Dapat Pimpinan Berintegritas |