Bentrokan terjadi antara demonstran dan petugas keamanan terkait aksi protes menentang hasil pemilu Venezuela. (EPA-EFE)
Willy Haryono • 31 July 2024 10:27
Caracas: Setidaknya 11 orang tewas di berbagai wilayah Venezuela sejak pemilihan umum pada hari Minggu lalu, setelah meletusnya aksi protes dalam mengecam hasil pemilu yang memenangkan Presiden Nicolas Maduro.
Melansir dari India Today, Rabu, 31 Juli 2024, para pengunjuk rasa turun ke jalan di seluruh Venezuela sepanjang Selasa kemarin. Mereka mengadakan pawai dan mengibarkan bendera untuk menuntut Maduro agar bersedia mengakui kekalahan dari kubu oposisi.
Gelombang protes, yang dikecam pemerintah sebagai upaya "kudeta," dimulai pada Senin kemarin setelah otoritas pemilu Venezuela menyatakan Maduro telah berhasil meraih masa jabatan ketiga dengan raihan 51 persen suara.
Oposisi Venezuela yang menganggap badan pemilu berada di bawah kendali Maduro, mengatakan bahwa kandidatnya, Edmundo Gonzalez, memperoleh suara dua kali lebih banyak dibanding presiden dari total 90 persen suara yang telah dihitung.
Kelompok hak asasi manusia Foro Penal melaporkan adanya 11 kematian di seantero Venezuela sejak pemilu, dalam beberapa insiden terkait penghitungan suara atau aksi unjuk rasa.
Selasa kemarin, Maduro dan sekutu legislatif utamanya menuduh Gonzalez serta tokoh oposisi Maria Corina Machado mengobarkan kekerasan setelah pemilu.
Dalam pidato di televisi pemerintah, Maduro menyatakan bahwa pengunjuk rasa oposisi telah memukuli warga sipil dan memulai kebakaran. Ia menuntut Gonzalez untuk bertanggung jawab atas tindakan mereka.
"Tanggapi itu, dasar pengecut!" teriak Maduro, setelah mengatakan bahwa Gonzalez dan Machado harus bertanggung jawab atas kekacauan ini.
Baca juga: Protes Hasil Pemilu Venezuela, Demonstran Serukan Keruntuhan Rezim Maduro