Hamas dan Jihad Islam Bertemu, Tetapkan Syarat Bersepakat dengan Israel

Hamas dan Jihad Islam bertemu bahas syarat untuk kesepakatan dengan militer Israel. (Anadolu)

Hamas dan Jihad Islam Bertemu, Tetapkan Syarat Bersepakat dengan Israel

Marcheilla Ariesta • 23 August 2024 07:26

Gaza: Kelompok pejuang Palestina Hamas dan gerakan Jihad Islam menegaskan persyaratan untuk setiap kesepakatan dengan Israel. Syarat tersebut termasuk penghentian perang Gaza, penarikan penuh Israel dari wilayah Palestina.

Persyaratan tersebut diuraikan dalam sebuah pernyataan yang dirilis oleh Hamas pada Rabu, 21 Agustus 2024, usai pertemuan yang dihadiri oleh Kepala Dewan Syura Hamas Mohamed Ismail Darwish, Sekretaris Jenderal Jihad Islam Ziad al-Nakhala dan wakilnya Mohamed Hindi di lokasi pertemuan yang dirahasiakan.

Dalam pernyataan tersebut disampaikan, kedua kelompok menekankan perlu untuk memastikan pengiriman bantuan kemanusiaan yang cepat ke Gaza, terlepas dari hasil perundingan mengenai diakhirinya perang.

“Kami menggarisbawahi perlunya menghentikan agresi Israel dan perang di Gaza, menghukum para pemimpin pendudukan atas kejahatan terhadap kemanusiaan, serta meninjau perkembangan lapangan dan ketahanan kemampuan perlawanan untuk menyerang seluruh wilayah Palestina yang diduduki,” kata pernyataan tersebut, dikutip dari Anadolu, Kamis, 22 Agustus 2024.

Mengenai perundingan gencatan senjata, para peserta meninjau kemajuan negosiasi tidak langsung dan sikap menghalangi kekuatan pendudukan yang menghambat upaya mediator untuk mencapai kesepakatan gencatan senjata dan pertukaran tahanan.

Pernyataan itu kembali menekankan, setiap perjanjian harus mencakup penghentian agresi secara menyeluruh, penarikan penuh pasukan Israel wilayah tersebut, dimulainya rekonstruksi, penghentian blokade, dan kesepakatan pertukaran tahanan yang serius.

Baik Hamas maupun Jihad Islam menilai, pemimpin pendudukan bertanggung jawab atas kegagalan upaya mediator (Qatar dan Mesir) dengan bersikeras melanjutkan agresi dan menolak hal yang telah disepakati pada tahap sebelumnya, terutama proposal yang diterima Hamas pada 2 Juli.

Pertemuan antara Hamas dan Jihad Islam terjadi setelah Perdana Menteri Israel Benjamin Netanyahu menyatakan tidak akan menarik tentara dari Koridor Philadelphi di perbatasan dengan Mesir dan Koridor Netzarim yang memisahkan wilayah utara dan selatan.

Sementara itu, Presiden Amerika Serikat (AS) Joe Biden berbicara dengan Netanyahu pada Rabu malam untuk membahas perkembangan negosiasi.

Pada Selasa, surat kabar berbahasa Ibrani Maariv melaporkan bahwa Netanyahu mengatakan kepada perwakilan keluarga tahanan Israel di Gaza bahwa ‘Israel tidak akan, dalam keadaan apa pun, meninggalkan Koridor Philadelphi dan Poros Netzarim, meskipun mendapat tekanan besar untuk melakukannya.’

Baca juga: Anggota Fatah Tewas Dibunuh Israel dalam Serangan ke Lebanon

Jangan lupa ikuti update berita lainnya dan follow  akun
Google News Metrotvnews.com


(Marcheilla A)