Ilustrasi Wall Street. Foto: Unsplash.
Husen Miftahudin • 16 February 2024 08:29
New York: Indeks saham di Amerika Serikat (AS), Wall Street, menguat pada perdagangan Kamis waktu setempat (Jumat WIB). Hal itu dipicu pelemahan penjualan ritel AS yang melampaui ekspektasi.
Seperti dilaporkan Investing.com, Jumat, 16 Februari 2024, indeks Dow Jones Industrial Average di Bursa Efek New York, AS, naik 350,07 poin atau sekitar 0,91 persen menjadi 38.774,73.
Sementara indeks S&P 500 meningkat 29,05 poin atau sekitar 0,58 persen menjadi 5.029,67. Sedangkan indeks komposit Nasdaq menguat 47,03 poin atau sekitar 0,30 persen menjadi 15.906,17.
Laporan yang dirilis Departemen Perdagangan AS menunjukkan penjualan ritel AS turun 0,8 persen pada Januari 2024 seiring merosotnya penjualan mobil dan bahan bakar minyak (BBM). Pelemahan penjualan ritel AS mencuatkan harapan segera dilakukannya pemangkasan suku bunga oleh Federal Reserve.
Menurut instrumen FedWatch CME Group, kemungkinan terjadinya pemangkasan suku bunga The Fed sebesar 25 basis poin pada Mei mencapai 40 persen, sedangkan pada Juni mencapai 79 persen.
Laporan yang dirilis Departemen Tenaga Kerja AS menunjukkan jumlah klaim awal tunjangan pengangguran mencapai 212 ribu pada pekan yang berakhir 10 Februari, lebih rendah dari ekspektasi 212 ribu.
Saham Alphabet yang merupakan perusahaan induk Google anjlok 2,17 persen setelah perusahaan investasi Third Point melepas seluruh saham Alphabet yang dimilikinya.
Saham perusahaan teknologi Apple turun 0,1 persen setelah Berkshire Hathaway memangkas jumlah saham Apple yang dimilikinya dan Soros Fund Management menjual seluruh saham Apple miliknya.
Harga emas berjangka di COMEX New York Mercantile Exchange naik seiring melemahnya nilai tukar dolar AS. Harga emas untuk pengiriman Maret 2024 naik 0,5 persen menjadi USD2.014,9 per ons. Indeks dolar AS turun 0,45 persen menjadi 104,25.
Baca juga: Laporan Inflasi Dikesampingkan, Dolar AS Masih Stabil