BI Solo Tunjuk 93 Lokasi Perbankan untuk Penukaran Rupiah

Solo: Bank Indonesia (BI) Solo menunjuk 93 titik lokasi kantor perbankan di Solo Raya untuk mengantisipasi uang palsu dan kemungkinan perampokan dalam program penukaran uang pecahan rupiah untuk menyambut Ramadan dan Lebaran.

Kepala Implementasi Pengelolaan Uang Rupiah BI Solo, Anang Dwi Mau Asharli, menyatakan penentuan 93 lokasi itu semua merupakan kantor bank.

"Ya sebagaimana penjelasan bapak Kepala Perwakilan BI Solo, Dwiyanto Cahyo Sumirat, program penukaran uang tahun ini Rp4,3 triliun, dan akan dilaunching di Masjid Raya Sheik Zayed Solo pada 20 Maret beaok," kata Anang dalam kegiatan Srambi (Srawung Awak Media Sareng Bank Indonesia) di Solo, Selasa, 19 Maret 2024.
 

Baca: Pelaku Usaha Siap Bayar THR Sesuai Aturan

Penunjukan kantor kantor perbankan pada 93 titik di enam kabupaten dan satu kota di Solo Raya sebagai loket penukaran uang untuk keperluan lebaran mulai 1 - 5 April tersebut, juga dengan pembatasan penukaran, maksimal Rp3.700.000.

"Ya langkah ini diambil untuk mengantisjpasi berbagai hal buruk dari kemungkinan mendapatka uang palsu, jumlah uang tukas yang kurang, serta perampokan atas yang sedianya menjadi bisnis jasa penukaran di pinggir jalan. Itu semua fakta dan pernah terjadi pada masa sebelumnya," jelasnya.

Kepala Perwakilan BI Solo, Dwiyanto Cahyo Sumirat, mengatakan launching penukaran uang pecahan rupiah digelar saat acara menjelang berbuka puasa di Masjid Raya Sheikh Zayed Solo.

Selain itu, Bank Indonesia bersama perbankan juga menambah penukaran di luar 93 titik yang sudah ditentukan, dengan mobil kas keliling, dengan jadwal 25 Maret, 4 - 5 April di halaman Balaikota Solo, lalu Beteng Vastenberg selama dua hari, yakni 27 - 28 Maret, Rest Area KM 487 Boyolali pada 1 April dan rest area km 519 Sragen pada 2 April, dan Terminal Tirtonadi Solo pada 3 April.

"Paket penukaran maksimal Rp 3,7 juta dengan rincian pecahan Rp 20 ribu sebanyak 100 lembar. Rp 10 ribu sebanyak 100 lembar, Rp 5000 sejumlah 100 lembar, dan Rp 2000 sebanyak 100 lembar," ungkapnya.

Harapannya dalam program penukaran uang itu adalah masyarakat semakin cinta, bangga dan paham dengan uang rupiah. "Dan pergunakan uang secara bijak," ujar Dwiyanto.