Ilustrasi pasar modal Indonesia. Foto: dok MI/Usman Iskandar.
Insi Nantika Jelita • 18 August 2024 14:25
Jakarta: Kinerja pasar modal Indonesia masih jadi penopang stabilitas perekonomian nasional. Apalagi ini saat gejolak global seperti tekanan di pasar keuangan dunia dan ketegangan geopolitik, pasar modal Indonesia masih menunjukkan capaian positif.
Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) pernah menyentuh level tertinggi pada 14 Maret 2024 di level 7.433 poin, serta nilai kapitalisasi pasar yang menembus Rp12.469 triliun pada 28 Mei 2024.
"Kontribusi pasar modal Indonesia terus menunjukkan kemampuannya dalam beradaptasi dan menjadi motor stabilitas perekonomian nasional terhadap berbagai tekanan internasional," ungkap Ketua Dewan Komisioner Otoritas Jasa Keuangan (OJK) Mahendra Siregar dalam acara peringatan 47 tahun diaktifkannya kembali Pasar Modal Indonesia, dilansir Minggu, 18 Agustus 2024.
Tren positif IPO di pasar modal
Mahendra menerangkan penghimpunan dana di pasar modal Indonesia menorehkan tren positif dengan nilai penawaran umum saat ini sebesar Rp130 triliun dan terdapat 28 emiten baru yang mendaftar di Bursa Efek Indonesia (BEI).
Selain itu, terdapat lebih dari 100 perusahaan yang masih berada dalam pipeline penawaran umum perdana (initial public offering/IPO) dengan nilai indikatif mencapai lebih dari Rp33 triliun.
"Ini menunjukkan minat dan peluang dari pasar modal sebagai salah satu upaya penghimpunan dana bagi korporasi di Indonesia makin menjadi andalan," tegas dia.
Kinerja pasar modal yang baik juga terlihat dari jumlah investor yang terus meningkat. Sejak diwajibkannya pembukaan single investor identification (SID) atau nomor tunggal identitas investor pasar modal Indonesia pada 2012, total investor mencapai 13,45 juta per Agustus 2024.
Jumlah ini meningkat lebih dari 10 persen dibanding akhir 2023. Dengan capaian positif tersebut, diharapkan lebih banyak masyarakat yang terlibat menjadi investor.
"Dan bisa merasakan manfaat pasar modal yang lebih besar lagi," kata Ketua Dewan Komisioner OJK itu.