Wakil Menlu Iran Hassan Shaykh al-Islami bicara soal rencana serangan Iran ke Israel. (Marcheilla Ariesta)
Marcheilla Ariesta • 14 August 2024 06:27
Jakarta: Banyak pihak memprediksi Iran akan segera menyerang Israel dalam waktu dekat. Serangan ini sebagai pembalasan atas kematian Kepala Biro Politik Hamas Ismail Haniyeh, di Teheran, akhir bulan lalu.
Kematian Haniyeh disebut-sebut sebagai pelanggaran akan kedaulatan Iran. Teheran menuduh Israel melakukan serangan itu, walaupun hingga kini Tel Aviv masih bungkam untuk bertanggung jawab.
“Ini bukan pertama kali Israel melakukan pembunuhan dan teror menggunkan cara ilegal dan alat ilegal, ini sungguh kebiasaan pengecut Israel,” kata Wakil Menteri Luar Negeri Iran Hassan Shaykh al-Islami, di Jakarta, Selasa, 13 Agustus 2024.
Menurutnya, cara yang sama dilakukan Israel saat membunuh ilmuwan nuklir Iran. Begitu pula dengan serangan Israel ke Konsulat Iran di Damaskus, Suriah beberapa bulan lalu.
Meski demikian, Hassan menegaskan, otoritas berwenang Iran masih melakukan pendalaman dan penyelidikan atas kasus kematian Haniyeh. Hanya saja, kata Hassan, para ahli Iran memiliki data dan informasi terkait cara-cara yang digunakan kelompok negara luar.
Hassan menuturkan, karena masih dalam perkembangan lebih lanjut, ia tidak bisa membeberkan hasil penyelidikan saat ini.
“Tapi saya ingin mengajak Anda perhatikan gerakan (Benjamin) Netanyahu (Perdana Menteri Israel) dan Israel yang menggunakan berbagai cara dan pendekatan untuk menunda dan menghentikan proses gencatan senjata di Gaza,” tegasnya.
“Karena Netanyahu tahu kalau ada gencatan senjata, maka itu akan menjadi akhir dari jabatan politiknya dan awal dari mengadili dia,” imbuh Hassan.
Tidak akan Terjebak Israel
Karena sudah mengetahui gerak-gerik Israel, maka Iran sedang menyiapkan rencana pembalasan yang ‘tidak sesuai kemauan Israel’. Menurut Hassan, serangan Israel ke Teheran yang menewaskan Haniyeh, bertujuan untuk menghancurkan pemerintahan baru Presiden Iran Massoud Pezeshkian.
“Kami tidak akan bermain di lapangan yang disiapkan Israel. Pembalsan Iran akan mutlak dan pasti, secara tegas akan dilakukan. Dan akan dilakukan pada saat dan waktu tepat, sesuai dengan kepentingan nasional kami,” seru Hassan.
Sementara itu, seruan dari Prancis, Jerman, dan Inggris agar Iran menahan diri untuk menyerang Israel dianggap tidak logis. Hal tersebut ditegaskan oleh Kementerian Luar Negeri Iran.
”Tidak logis secara politik dan bertentangan dengan prinsip hukum internasional,” kata Kementerian Luar Negeri Iran.
Ketiga negara Eropa itu mengeluarkan pernyataan pada Senin yang menyerukan Iran dan sekutunya untuk menahan diri dari serangan terhadap Israel menyusul pembunuhan Ismail Haniyeh, kepala politik kelompok militan Palestina Hamas, di Teheran akhir bulan lalu.
Baca juga: Iran Kecam Peringatan Barat untuk Tahan Diri Tak Serang Israel