Capres Anies Baswedan. Medcom.id/Duta Erlangga
Siti Yona Hukmana • 18 January 2024 17:05
Jakarta: Calon presiden (capres) 01 Anies Baswedan memaparkan cara memberantas mafia tanah yang masih merajalela di Tanah Air. Anies mengatakan mafia tanah yang efeknya kepada notaris ini banyak dialami di banyak daerah, termasuk Jakarta.
"Di tingkat kepemimpinan nasional harus ada garis kebijakan yang jadi rujukan bagi semuanya. Karena ini adalah referensi kebijakan yang ini akan diturunkan di dalam program-program di dalam aspek teknisnya," kata Anies dalam acara Desak Anies bertema Perempuan, Lingkungan Hidup dan Agraria di Half Patiunus, Jakarta Selatan, Kamis, 18 Januari 2024.
Anies mengatakan prinsip yang harus dipegang dalam mengatasi mafia tanah adalah satu tanah, satu surat, dan satu kepemilikan. Di samping itu, yang harus dikerjakan pemerintah adalah memiliki peta kepemilikan tanah di setiap daerah yang lengkap dan tidak membiarkan ada lubang-lubang yang bisa disusupi mafia tanah.
"Ini harus dikerjakan secara masif dan prosesnya transparan dan itu kita menutup celah terhadap mafia tanah untuk bermain. Itu langkah pertama," ujar capres dari Koalisi Perubahan itu.
Kedua, Anies melanjutkan perlu peran negara yang mempunyai prinsip satu tanah harus dikelola oleh satu lembaga. Saat ini, kata dia, terlalu banyak lembaga yang mengelola. Seperti Badan Pertanahan Nasional (BPN), pajak, pemerintah daerah (Pemda), kecamatan, desa, dan lainnya.
"Jadi terlalu banyak jenis hak tanah, jenis surat tanah yang tentu menjadi peluang bagi mafia untuk bermain," ujar Anies.
Mantan Menteri Pendidikan dan Kebudayaan (Mendikbud) ini memandang harus ada penyederhanaan atas segala macam surat dan harus ada satu badan yang mengurusi. Dia melihat BPN yang menjadi kunci utama dalam hal pertanahan.
Baca juga: Anies Akan Ubah Aturan Cuti Melahirkan, Suami Diberikan Libur 40 Hari |