Ilustrasi kecerdasan buatan (AI). Foto: Unsplash.
Fetry Wuryasti • 19 September 2024 18:54
Jakarta: Presiden Joko Widodo (Jokowi) menyinggung kecerdasan buatan atau artificial intelligence (AI) diprediksi mampu memangkas sampai 85 juta jenis pekerjaan di dunia pada 2025.
Hal itu selaras dengan Laporan Survei Pekerjaan Masa Depan dari Forum Ekonomi Dunia (WEF) tahun 2020 yang memprediksi pada 2025 ada 85 juta pekerjaan yang akan menghilang.
"Awal kita hanya otomasi mekanik, kemudian sekarang muncul AI, muncul otomasi analytic. Setiap hari muncul hal-hal baru. Kalau kita baca, 2025 pekerjaan yang hilang itu ada 85 juta. Pekerja akan hilang 85 juta, sebuah jumlah yang tidak kecil," kata Jokowi saat membuka Kongres ISEI dan Seminar Nasional 2024, di Surakarta, Jawa Tengah, Kamis, 19 September 2024.
Otomasi menjadi salah satu faktor semakin menipisnya lapangan kerja baik di Indonesia maupun global di masa depan. Selain itu ada dua tantangan lainnya, seperti perlambatan ekonomi global dan gig economy atau ekonomi serabutan.
Presiden menyebut Bank Dunia mencatatkan pertumbuhan global hanya berada di 2,7 persen dan diprediksi pada 2024 turun menjadi 2,6 persen.
Baca juga: Kecerdasan Buatan Dorong Kelangkaan Stok Tembaga |