Sekjen ASEAN Paparkan Empat Langkah Perkuat Hubungan dengan Tiongkok

Sekretaris Jenderal ASEAN Kao Kim Hourn dalam Jakarta Forum on ASEAN-China Relations. (Medcom.id/Marcheilla Ariesta)

Sekjen ASEAN Paparkan Empat Langkah Perkuat Hubungan dengan Tiongkok

Marcheilla Ariesta • 1 November 2024 19:05

Jakarta: Sekretaris Jenderal ASEAN Kao Kim Hourn mengusulkan beberapa langkah yang harus dilakukan untuk memperkuat hubungan dengan Tiongkok. Ia menyampaikannya dalam sambutan Jakarta Forum on ASEAN-China Relations di Jakarta.

 

“Pertama, infrastruktur berfungsi sebagai arteri vital yang menghubungkan kawasan kita, memfasilitasi perdagangan dan memungkinkan masyarakat kita untuk bergerak dengan mudah dan terjangkau,” kata Kao, Jumat, 1 November 2024.

 

Menurutnya, dengan berinvestasi dan mempromosikan infrastruktur yang berkelanjutan, ASEAN-Tiongkok membuka peluang baru dalam perdagangan, investasi, pendidikan, dan pariwisata.

 

Kao menambahkan, menyadari adanya kebutuhan mendesak untuk pembangunan infrastruktur, ASEAN telah mengembangkan Initial Rolling Priority Pipeline of Infrastructure Projects. Jaringan ini, kata Kao, mencerminkan permintaan yang sedang berlangsung dan di masa mendatang untuk konektivitas yang lebih baik di seluruh negara anggota ASEAN.

 

Tak hanya itu; jaringan ini juga memastikan ketahanan iklim, transisi energi, dan juga transformasi digital. “Saya melihat peluang besar bagi Tiongkok untuk berkolaborasi dengan ASEAN dan negara anggotanya dalam memenuhi kebutuhan infrastruktur ini. 

 

Melalui Belt and Road Initiative (BRI), Tiongkok dapat mendukung Jaringan Infrastruktur ASEAN dan memanfaatkan keahlian dan sumber dayanya dalam pembangunan infrastruktur. 

 

Ia mencontohkan, Kereta Cepat Jakarta-Bandung dan Kereta Api Laos-Tiongkok merupakan potensi untuk proyek infrastruktur berkelanjutan bersama.

 

“Kedua, transformasi digital adalah tren besar yang menentukan zaman kita. Dan pertanyaannya adalah apakah kita berada di depan atau di belakangnya,” seru Sekjen Kao.

 

Menurutnya, ekonomi digital ASEAN diproyeksikan mencapai USD1 triliun pada tahun 2030 berdasarkan tren saat ini. Namun, sambung dia dengan Digital Economy Framework Agreement, yang sukses, efektif, dan ambisius, maka ASEAN dapat menggandakannya menjadi USD2 triliun.

 

“Secara paralel, ASEAN dan Tiongkok sedang meningkatkan ASEAN-China Free Trade Agreement (ACFTA 3.0), dengan fokus yang kuat pada ekonomi digital,” terangnya. 

 

Peningkatan ini, kata Sekjen Kao, menggarisbawahi semakin pentingnya ekonomi digital tidak hanya untuk pertumbuhan masa depan, tetapi juga untuk kelanjutan semangat kemitraan ekonomi ASEAN-Tiongkok. 

 

Area dampak utamanya meliputi, e-commerce, aliran data, dan pembayaran digital. Menurutnya, untuk mencapai hal ini, ASEAN-Tiongkok harus memikirkan kembali bagaimana masyarakat dan bisnis berkembang dalam dunia digital.

 

Kao menegaskan, menjembatani kesenjangan digital di dalam dan di antara negara anggota ASEAN sangat penting.  Pasalnya, saat ini akses ke ekosistem digital sangat penting untuk pertumbuhan ekonomi dan interaksi sosial.

 

Baik ASEAN maupun Tiongkok, kata Kao, harus memastikan semua masyarakat dapat memperoleh manfaat dari transformasi ini sambil mengurangi potensi jebakan.

 

Hal tersebut menjadi mandat dari para pemimpin di KTT ASEAN-Tiongkok ke-27, dimana kedua negara harus meningkatkan kerja sama dalam menciptakan ekosistem digital yang berkelanjutan dan inklusif. 

 

“Kolaborasi ini akan mempercepat transformasi digital kita, memperkuat hubungan di antara masyarakat kita, sekaligus mendorong pertumbuhan bersama ekonomi digital kita,” ujar Kao.

 

Ketiga, rantai pasokan yang kompetitif dan kuat sangat penting dalam ekonomi global saat ini. 

 

“Sebagai mitra dagang terbesar satu sama lain, memperkuat konektivitas rantai pasokan sangat penting bagi ketahanan ekonomi kita, mengurangi kerentanan terhadap gangguan, dan memungkinkan respons yang cepat dan tangkas terhadap keadaan yang berubah,” kata Kao.

 

Karenanya, menurut Kao, ASEAN-Tiongkok harus meningkatkan kerja sama logistik dan infrastruktur rantai pasokan yang merupakan aspek utama kemitraan keduanya. 

 

“Dengan selesainya negosiasi substansial untuk peningkatan FTA ASEAN-Tiongkok 3.0, saya berharap penandatanganan dan implementasinya segera untuk lebih memperdalam konektivitas dan ketahanan rantai pasokan kita, dan kami berharap dapat menyelesaikannya tahun depan,” ucap dia.

 

Terakhir, kata Kao, perlunya membina konektivitas antarmasyarakat yang lebih baik. Pertukaran budaya dan pendidikan serta inisiatif pariwisata dinilai dapat membantu menjalin ikatan yang langgeng. 

 

Dengan menciptakan kesempatan bagi masyarakat kita untuk merasakan budaya masing-masing secara langsung, kita dapat menumbuhkan pemahaman dan persahabatan yang lebih dalam, sehingga meningkatkan ikatan kita secara keseluruhan,” pungkas Kao.

 

Baca juga: Hubungan ASEAN-Tiongkok Makin Erat Setahun Terakhir, Ini Buktinya

Jangan lupa ikuti update berita lainnya dan follow  akun
Google News Metrotvnews.com


(Marcheilla A)