Ilustrasi petugas KPPS di TPS. Dok. A. Firdaus/Medcom
Media Indonesia • 27 February 2024 15:57
Surabaya: Jumlah petugas penyelenggara Pemilu 2024 yang meninggal di Jawa Timur kembali bertambah. Kini jumlah yang meninggal mencapai 80 orang.
"Awalnya KPU Jatim menyebut petugas yang dilaporkan gugur mencapai 30 orang. Namun dari laporan terakhir sesuai dengan masa tugas kerja KPPS ternyata bertambah menjadi 80 orang," kata Anggota Divisi SDM dan Litbang KPU Jatim, Eka Wisnu Wardhana, di Surabaya, Selasa, 27 Februari 2024.
Eka menjelaskan penambahan petugas meninggal ini terhitung sejak sebelum hingga sesudah hari pemungutan suara 14 Februari 2024. Per tanggal 25 Februari 2024, batas akhir masa kerja KPPS, itu ada 80 penyelenggara yang meninggal.
Sementara itu rincian petugas yang gugur terdiri dari Panitia Pemilihan Kecamatan (PPK), Panitia Pemungutan Suara (PPS) tingkat desa, Petugas Pemutakhiran Data Pemilih (Pantarlih), kemudian KPPS, petugas PPS, linmas dan sekretariat PPS.
"Itu sejak pelantikan, di tahun 2023 ada 14 (petugas), di 2024 ada 66 (petugas)," jelasnya.
Ada berbagai faktor penyebab meninggalnya 80 petugas sewaktu menjalankan tugasnya dalam pemilu kemarin. Wisnu merinci banyak petugas menderita sakit, mulai dari hipertensi, diabetes hingga serangan jantung.
Kemudian juga ada faktor kelalaian seperti tersengat listrik microphone di TPS hingga meninggal, serta mengalami kecelakaan lalu lintas.
"Di laporan itu ada yang serangan jantung, ada kelelahan, diabetes. Ada juga yang kecelakaan lalu lintas dan (sakit) hipertensi," ungkapnya.
Wisnu menyebut, petugas gugur terbanyak berasal dari Jember yang jumlahmya mencapai sembilan orang. Meski demikian, jumlah petugas pemilu yang gugur pada 2024 relatif lebih rendah dibanding Pemilu 2019 silam.
"Dibandingkan dengan Pemilu 2019 lalu, itu turun. 2019 itu ada 118 (petugas meninggal)," ujarnya.