Dolar AS Tergelincir di Awal Pekan

Mata uang dolar AS. Foto: Unsplash.

Dolar AS Tergelincir di Awal Pekan

Husen Miftahudin • 27 February 2024 08:07

New York: Nilai tukar (kurs) dolar Amerika Serikat (AS) melemah pada perdagangan Senin waktu setempat (Selasa WIB). Mengutip Fxstreet.com, Selasa, 27 Februari 2024, indeks dolar AS (DXY) diperdagangkan pada 103,80, mencerminkan sedikit penurunan.

Kinerja buruk ini terjadi setelah laporan data perumahan AS yang lemah pada Januari, sementara keraguan Federal Reserve (Fed) terhadap penurunan suku bunga prematur mungkin membatasi penurunan tersebut.

Ke depan, investor menunggu laporan penting yang akan datang untuk mendapatkan pemahaman lebih lanjut mengenai kesehatan perekonomian termasuk revisi Belanja Konsumsi Inti dan Pribadi (PCE) serta Produk Domestik Bruto (PDB) pada akhir pekan ini .

The Fed, yang tidak tergoyahkan sejak pertemuan FOMC Januari, menolak penurunan suku bunga secara prematur. Pasar memperhatikan sikap tersebut dengan kemungkinan penurunan suku bunga pada Maret dan Mei tetap rendah.

Untuk saat ini, skenario terbaik bagi pasar adalah bank akan mulai melakukan pemotongan pada Juni, namun semuanya tergantung pada data yang masuk. Data PCE dan revisi PDB akan menjadi kuncinya.

Baca juga: Rupiah Merosot Menjadi Rp15.630/USD
 

Analisis teknis


Pada grafik harian, Relative Strength Index (RSI) menunjukkan kemiringan negatif yang berada di wilayah negatif, sebuah indikasi tekanan jual melebihi momentum beli di pasar. Pada saat yang sama, Moving Average Convergence Divergence (MACD) juga memberi sinyal prospek bearish.

Bilah merah memanjang pada histogram, menyiratkan peningkatan momentum penjualan. Hal ini menyoroti kekuatan bearish yang semakin kuat, berkontribusi terhadap melemahnya pasangan ini.

Namun, posisi Simple Moving Averages (SMA) memberikan gambaran yang lebih berbeda. Meskipun Indeks saat ini diperdagangkan di bawah SMA 20-hari dan 100-hari, yang mendukung sentimen bearish, indeks ini masih di atas SMA 200-hari.

Penembusan ke atas ini dapat diinterpretasikan sebagai demonstrasi ketahanan yang kuat dari tren naik dalam konteks yang lebih luas, mengisyaratkan pembeli sedang berjuang untuk mendapatkan kembali kendali.

Meskipun demikian, kredit harus diberikan kepada penjual yang berhasil menembus rata-rata 20 hari utama, yang baru-baru ini bertindak sebagai support utama.

Hal ini menunjukkan, untuk saat ini, kekuatan jual dominan terhadap momentum pembelian, namun jika pembeli mempertahankan SMA 200-hari, bias positif secara keseluruhan akan tetap utuh.

Jangan lupa ikuti update berita lainnya dan follow  akun
Google News Metrotvnews.com
Viral!, 18 Kampus ternama memberikan beasiswa full sampai lulus untuk S1 dan S2 di Beasiswa OSC. Info lebih lengkap klik : osc.medcom.id
(Husen Miftahudin)